Nine

1.4K 178 43
                                    

Jangan melakukan hal-hal yang manis kepadaku. Aku takut jika perasaan itu muncul secara lebih dari pada sahabat. Perasaan ketika aku nyaman dengan seseorang lalu berubah menjadi cinta.

***

Revan POV

Udah lama gue enggak nongkrong bareng teman laki-laki gue di depan tempat markas yang lumayan deket sama rumah gue. Gue udah jarang kumpul karena terlalu sibuk dengan urusan perempuan apalagi urusan sama pacar. Widihhh

Untung hari ini adalah hari libur, jadi gue bisa bermain sepuasnya menghambiskan waktu liburannya. Apalagi sama teman-teman gue. Duh bikin gue seneng. .

"Anjir van, makin banyak aja mantan lo." Pekik Fathur sambil menepuk pelan pundak gue.

"Astagfirullah Revan, tobat lah kau nak." Pekik Aldo.

"Mantaps jiwa."pekik Rafi

"Raja cinta." Ucap Wildan

"Babang Revan, aduhayyy." Sontak Leon.

Dan beberapa sontakan lainnya yang terdengar di telinga gue, gue sih udah kebal digodain sama mereka-mereka. "Makanya gengs jangan jomblo terus. Cari pacar." Ucap Revan.

"Cariin dong mase." Sontak Wildan.

"Njir lo kira gue biro jodoh yang harus nyariin jodoh buat lo-lo pada." Pekik gue.

"Babang Revan jahat ah." Ucapnya dengan nada manja.

Gue terkekeh kecil. Agak somvlak juga teman-teman gue, apalagi jika berbicara dengan nada manja. Ya, kadang buat gue geleng-geleng kepala gue sendiri.

"Woy itu geng mana tuh? Kayaknya mau kesini deh!" Sontak Aldo yang pandangannya tertuju pada segerombolan laki-laki yang memakai motor. Bisa dibilang itu adalah geng motor yang akan menghampiri gue sama teman-teman gue.

Gue dan teman-teman gue, Aldo, Leon, Wildan, Rafi dan Fathur berdiri dari tempat duduknya. Segerombolan geng itu berhenti di depan mata gue. Gue enggak tahu apa maksud atau tujuan apa yang akan geng itu lakukan kepada geng gue.

Satu orang diantaranya ada yang turun dari motornya dan membuka helmnya. Ya gue enggak tahu siapa nama orang itu dan yang jelas gue enggak kenal.

"Lo yang namanya Revan ya?." Satu orang menghampiri gue dengan tatapan tajam.

"Kenapa? Ada perlu apa lo sama gue? Hah?." Ucap gue dengan nada agak tinggi.

Orang itu tampak terkekeh kecil. "Seberapa hebat sih yang namanya Revan? Oiya lo sekolah di KusBang kan aliyas kusuma bangsa?."

"Lo siapa sih?." Tanya gue penuh tanda tanya.

Laki-laki itu menepuk pundak gue.
"Sabar bro. Kenalin nama gue Rendy ketua geng motor. Bye the way, geng lo kayaknya biasa-biasa aja ya? Geng murahan yang culun-culun kayak gini." Ucap Rendy seperti nada mengejek.

Gue merasa kesal dengan ucapakan ejekan dari Rendy apalagi menyangkut dengan perkataan ejekan teman-teman gue. Mungkin geng Rendy tidak tahu saja, bahwa geng gue jago dalam bidnag tauran, walaupun Aldo gak begitu suka tauran. Tapi yang lainnya jago tauran.

Gue menatap Rendy tajam.
"Maksud lo apa njing?!Geng gue gak seburuk geng lo ya? Kita memang bukan geng motor, tapi jangan salah kita jago dalam hal tauran. You know?." Ucap gue dengan penuh percaya diri membanggakan geng gue sendiri.

"Oke. Besok kita tauran. Geng lo dan geng gue. Fine?." Ajak Rendy dengan wajah menantang.

"Oke. Ketemuan di jalan cendana, peraturannya di larang bawa senjata. Gimana?." Gue membuat persetujuan.

Boy Bestfriend Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang