Ten

1.4K 166 54
                                    

Aku tau, mencintai dalam diam memang menyakitkan. Tapi menunggu tanpa sambutan tangan terasa lebih mematikan.

***

1 bulan kemudian.

Beberapa bulan ini Revan tidak kunjung memberikan Aletha kabar. Bahkan sekedar nge-LINE saja dia tidak pernah. Bahkan kontak LINE Revan sudah sangat paling bawah diantara teman Aletha yang lain. Revan oh Revan kemana sahabat Aletha yang satu ini. Aletha merasa dirinya dibutuhkan ketika Revan sedang merasa kesepian saja. Aletha tau, dirinya buka siapa-siapa Revan. Keduanya hanya bersahabat. Tapi kenapa rasanya begitu sangat hampa.

Masa Orientasi SMA Kusuma Bangsa sudah berlalu beberapa minggu yang lalu. Dan kini Aletha sudah kelas 11. Tidak terasa pula masa-masanya di kelas 10 berakhir, padahal rasanya baru saja kemarin Aletha masuk sekolah, eh kini sudah kelas 11. Memang benar, waktu akan terus berjalan.

Untungnya saja Anggun dan Bella masih sekelas dengan Aletha. Aletha saja agak heran kenapa masih bisa sekelas dengan Anggun dan juga Bella. Aletha, Bella dan Anggun berada di kelas 11 IPA-2. Di kelas 11 IPA-2 terdapat sahabat Bella yaitu Fathur, ada Rafi dan juga Wildan.

Revan? Tidak tahu ia berada di kelas apa. Yang penting Bella dan Anggun masih sekelas dengan Aletha. Apalagi Bella sangat senang bisa sekelas dengan Fathur, walaupun mereka hanya berstatus best friend.

Seperti biasa suasana kelas masih terasa dingin. Semuanya masih belum mengenal satu sama lain. Dan tidak asing bagi Aletha dan Anggun karena keduanya memang sudah pernah mengenal sejak kelas 10, sudah tidak asing bukan?

"Tha, gimana? Si curut di kelas berapa?." Sahut Anggun. Aletha yang sedang membaca novel nyaris menutupnya.

"Gak tau, gak ada kabar. Udah 1 bulan semenjak UAS kelas 10 sampe sekarang dia gak pernah chat gue. Kontak LINE nya aja udah paling bawah banget. Haduh, lenyap kali tuh orang." Ucap Aletha.

"Lah emang lo gak tau? Keshya mantannya Revan itu menjalin hubungan putus-nyambung sama Revan." Sahut Anggun.
"Mungkin bisa jadi alasan Revan gak pernah ngasih kabar sama lo karena sibuk sama Keshya." Lanjutnya.

"Ciee tau aja." Celetuk Aletha. "Suka kepoin Revan ya lo? Ah atau jangan-jangan lo suka sama Revan ya?." Ucap Aletha dengan nada menerka-nerka.

"Jangan-jangan Anggun masih ada rasa sama Revan." Sontak Bella.

Anggun mengerutkan keningnya.
"Ihh apaan sih, gue kan masih punya Rafi. Dan kita masih pacaran, mana mungkin gue ngeduain Rafi. Sumpah deh, gue itu bukan cabe-cabean yang hobinya gunta-ganti pacar kayak Revan." Kata Anggun.

"Cieelah yang tadinya musuh aliyas si Rafi. Eh sekarang malah pacaran, langgen pula. Bener kan kata gue, benci bisa jadi cinta." Cetus Aletha.

"Ya gitu deh. Hehehe." Pekik Anggun.

Mereka tertawa kecil.

Fathur tiba-tiba duduk di samping Bella. "Bel, ini coklat buat lo." Fathur menyodorkan sebuah coklat. "Gak disangka kita sekelas ya? Nanti setiap pulang sekolah, pulang bareng nyok." Ajak Fathur.

Aletha dan Anggun berdehem di depan Bella, Bella tersipu malu lalu dia meraih coklat yang diberikan Fathur. "Thanks ya thur. Nanti deh kalo gue gak ada urusan, gue pulang bareng lo." Ucap Bella.

"Selamat pagi semuanya." Ucap Bu Nanda wali kelas 11 IPA 2 kepada semua murid.

"Pagi bu." Sontak seantero kelas.

Boy Bestfriend Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang