Twelve

1.3K 148 37
                                    

Kalau emang gak bisa bersama jangan bikin nyaman dan terbiasa.

***
Nesha:

Nesha_Rv: van, gue minta maaf sama lo. Lo mau maafin gue kan?

Revan agak canggung bila harus memaafkan Nesha.

Revan_Kvdr: lo gak usah chat gue lagi! Nyatanya lo bilang gue cowok brengsek dan bajingan. Buat apa lo chat sama cowok kayak gue?

Nesha_Rv: terserah lo, intinya gue udah berusaha buat minta maaf sama lo. Gue gak peduli, mau lo brengsek, mau lo bajingan, gue cuma mau lo maafin gue, dan jadi Revan yang gue kenal. Lo gak perlu berubah jadi siapapun, lo hanya perlu jadi diri sendiri. Dan gue minta lo maafin gue.
/read 10:00/

Revan_kvdr: ketemuan sama gue sekarang di taman.

***
Revan menghampiri gadis yang sudah ada di bangku taman. Gadis itu tampak menundukan kepalanya.

"Apa yang lo mau dari gue?." Revan duduk disamping Nesha.

Nesha mengangkat kepalanya menatap Revan. "Gue pengen lo jadi temen gue kayak dulu lagi. Gue pengen lo jadi Revan yang gue kenal. Gue mau lo jadi temen gue lagi, gue enggak mau musuhan sama lo, van."

Tatapan Revan tertuju kedepan. "Percuma gue maafin lo, gue tetep jadi laki-laki brengsek dan gak bakal bisa gue ubah." Ucap Revan dengan nada datar. "Gue juga gak mau lo terlibat sama cowok brengsek kayak gue."

"Van, kapan sih lo bisa maafin gue? Gue cape kalo harus begini terus, maafin gue, van. Kasih satu kesempatan lagi supaya gue gak akan ngecewain lo. Gue cuma mau lo jadi temen gue lagi." Ucap Nesha.

"Satu kata buat gue, 'brengsek!'" Ucap Revan pada dirinya sendirinya. "Itu yang pernah lo bilang kan? Gue emang brengsek" Tatapan Revan mengarah pada Nesha.

Lalu Revan mengeluarkan sebatang rokok dari kantongnya. "Lo ngerokok?." Tanya Nesha.

"Iya" ucap Revan singkat.

"Kenapa lo ngerokok?." Tanya Nesha. "Ngerokok gak baik buat kesehatan."

"Suka-suka gue lah, berhak apa lo larang gue?." Ucap Revan dengan nada sinis sambil menghisap batang rokok itu.

"Gue yakin sebenarnya lo itu cowok baik, van. Lo ngerokok gara-gara faktor lingkungan kan?."

"Cowok baik? Cowok perokok kayak gue cowok baik? Bajingan tau gak?." Revan bangkit dari tempat duduknya. "Gue cabut dulu, banyak masalah yang harus gue selesaikan."

Nesha hanya menatap kepergian Revan. Sesinis itukah Revan terhadap Nesha? Apakah sebenci itu ia menatap Nesha? Nesha benar-benar tidak menyangkanya.

***

"Apa yang lo lakuin sama Nesha tadi?." Tanya Aletha. Setelah habis menemui Nesha, Revan langsung mengajak Aletha untuk ngobrol di cafe langganan merkea berdua.

"Gue gak ngomong apa-apa." Ucap Revan singkat, sambil menyedot jus mangganya.

Aletha menghela napasnya. "Serius van"

"Gue dua rius." Ucap Revan datar.

"Gue gak betah begini terus. Serius! Tadi Nesha ngomong apa aja sama lo?." Aletha bersikeras untuk membujuk Revan akan mengatakan hal sebenarnya yang telah terjadi.

Boy Bestfriend Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang