Epilog

1K 57 8
                                    

Please stay| Revan Kavindra

***

Semuanya langsung melihat ke arah panggung. Aletha, Bella dan Anggun cukup terkejut. Melihat Fathur, Wildan dan Revan berdiri di atas panggung.

Fathur dan Wildan memegang sebuah gitar, dan Revan duduk di kursi piano. Revan mulai menekan tuts piano dan lagu siap dialunkan.

If I got on my knees and I pleaded with you,
Not to go but to stay in my arms,
Would you walk out the door,
Like you did once before?
This time,
Be different,
Please stay,
Don't go.

If I call out your name like a prayer,
Would you leave me alone with my tears?
Knowing I need you so,
Would you still turn and go?
This time,
Be different,

Please stay,
Don't go,
Please stay...

I loved you before I even knew your name,
And I wanted to give you my heart,
But then you came back after leaving me one time,
I knew that the heartache would start.

If I called out your name like a song,
That was written for you,
You alone
Would you still hurt my pride?
Oh hey, how I cried
This time,
Be different,

Please stay,
Please stay, don't go..
Please stay, don't go..
Please stay.

Semuanya bertepuk tangan. Mereka sangat terlihat terharu dengan lagu yang Revan bawakan. Ada sebagian yang menangis, mungkin karena mengingat hal akan sesuatu.

"Aku tau kamu ada di sini, apa kamu bisa naik ke panggung?" Revan melirik ke sekitar panggung mencari seseorang yang sedang di carinya.

Dalam hati, Aletha berpikir, mungkin lagu itu untuk Nadya. Bukan untuk dirinya. Aletha berusaha berpikir tentang masa lalunya dengan Revan. Pasti lagu itu untuk Nadya.

"Apa kamu bisa naik ke panggung? Ada hal yang ingin ku katakan."

Aletha semakin penasaran, siapa orang yang dimaksud Revan.

"Apa perlu saya sebutkan namanya?" Terdengar suara menghela napas. "Aletha Gracelina Lavander."

Aletha langsung terdiam membeku. "Gue?" Tanyanya pada dirinya. Semuanya tampak penasaran.

Namun bukannya Aletha pergi menaiki panggung, justru Aletha malah keluar dari pesta ulang tahun Anggun dan pergi menjauh sambil menunduk.

Revan yang baru saja menyadari bahwa Aletha keluar dari pesta itu, ia langsung pergi mengejarnya.

"Tunggu!" Kata Revan. Aletha pun berhenti, meskipun posisinya membelakangi Revan.

"Buat apa lo manggil gue?" Tanya Aletha dari balik punggungnya.

"Gue mau minta maaf. Gue rasa semuanya bisa diperbaiki." Katanya. "Sebulan kita gak bertegur sapa, buat gue jadi nahan rindu. Lo mungkin gak tau, kalo gue ngerasa kesepian, gue ngerasa ada hal yang berbeda. Gue mau lo balik kayak dulu."

"Buat apa? Semuanya emang gak mendukung buat terus bersama. Mungkin semuanya emang gak pantes buat dilanjutin, lo bisa cari yang lain. Lupain gue! Anggap aja gue gak pernah ada." Kata Aletha.

"Percuma lo katain hal itu. Nyatanya, lo memang tetep ada dan selalu terukir dalam hati gue. Dan gue bingung gimana cara menghapus nama lo di hati gue, lo terlalu susah buat gue lupain."

Revan menghampiri Aletha, dan berdiri di depannya. "do you want to be my best friend?"

Aletha terdiam mematung. Sekian lama, dan sekarang mulai kembali. "Yes, I do."

"Kita bisa mulai semua lagi dari awal? Gue pengen jadi lebih baik. Gue pengen jadi sahabat lo." Revan menatap Aletha lekat-lekat. Aletha juga tidak berhenti menatap Revan. Keduanya bersemi kembali. Menahan rasa rindu yang sempat terpendam.

Dengan itu, Revan memeluk Aletha. Akhirnya rasa rindu ini bisa terobati dengan peluka hangat. Saling menyalurkan semuanya lewat pelukan. "Makasih banget, lo udah ngajarin gue betapa pentingnya menghargai hidup, menghargai orang tua, walaupun gue saat ini udah menyesal." Kata Revan. "Dan betapa berharganya mempertahankan orang yang selama ini ada di sisi gue. Gue gak mau kehilangan itu."

Aletha tersenyum, "sama-sama. Gue harap lo bisa jadi lebih baik lagi. Lebih dewasa. Makasih juga udah pernah bikin hidup gue penuh warna. Makasih Revan..."

****

Huaaaa😢😂

Makasih para pembaca Boy Bestfriend yang udah ngeluangin waktu buat baca cerita absurd ini. Yang udah baca cerita ini dari awal sampai akhir. Makasih banget😁😁😁

Menurut kalian, cerita Boy Bestfriend ini gimana? Aku akan terima saran dan kritik kalian supaya aku bisa lebih baik dalam menulis.

Komentar sebanyak-banyaknya😁

Extra Chapter? Aku gak bisa janji buat bikin itu. Tapi do'a in aja wkwk😁

Jangan hapus cerita Boy bestfriend dari library kalian ya😁😁 kalian juga bisa baca cerita aku yang lainnya.

Terima kasih semuanya...

Boy Bestfriend Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang