Twenty Nine

802 69 13
                                    

Gak semua yang lo denger itu bener, dan gak semua yang lo anggap payah itu salah.

****

Revan duduk di sisi lapangan sambil memerhatikan pemain basket yang sedang bermain. Revan sedang bersama Wildan, Aldo dan juga Leon. 

Wildan melihat Revan yang sedari tadi melamun, dan melirik ke arah lapangan tanpa berbicara dengan yang lain.

Wildan menepuk pundak Revan,"Van, lo galau mulu sih? Hari ini kan hari ulang tahun lo, seharusnya lo seneng dong."

"Gue lagi gak mood, wil." Balas Revan singkat.

"Kenapa emangnya?" Tanya Wildan.

"Van, nanti malam kita main ke clubbing yuk. Biasa, cuci mata." Celetuk Leon. "Do, lo ikut gak?" Leon menatap Aldo.

Aldo menggeleng. "Gak ah, takut dosa."

"Yaelah, biasa nonton bokep setiap hari juga lo." Cetus Wildan.

Aldo menjitak kepala Wildan, "kalo ngomong disaring dulu, gak enak kedengeran tetangga, malu..." bisik Aldo.

Wildan tersenyum miring, "btw, kan hari ini acara ultah Revan, gimana kalo nanti malam kita makan-makan di restoran aja, gimana?" Pendapat Wildan.

Revan mengangguk setuju, "boleh."

"Oke, nanti gue kasih tau Fathur."

Aldo dan Leon juga mengangguk.

"Berangkat pake mobil aja kuy, gue ada mobil dirumah, nanti gue jemput satu persatu dah." Sela Leon.

Aldo tersenyum miring, "bagus itu, hemat ongkos gue."

"Ye lo kan maunya gratis mulu." Celetuk Revan.

"Gapapa, yang penting halal." Balas Aldo.

****

"Gun, lo harus bisa cepet-cepet move on dari Rafi. Lo harus cari yang lain pengganti Rafi. Lagian kan Rafi juga udah minta Wildan buat jadi pengganti lo,gun." Gerutuk Bella.

Anggun menatap kosong meja kantin. Ia tak tau apa yang harus ia pikiran kali ini. Yang jelas, Anggun belum bisa melupakan Rafi. Rafi lah laki-laki pertama yang pernah ada di hati Anggun, dan pergi dengan begitu saja karena ada alasan tertentu. Anggun rindu Rafi.

"Gue gak ada kepikiran buat ganti posisinya, bel." Balas Anggun.

"Kalo lo gak ada posisi buat gantiin Rafi, yang kemarin lo minta Wildan buat anterin lo pulang itu apa? Apa lo cuma pelampiasin kekesalan lo sama Wildan?" Sambung Aletha.

Anggun mengacak rambutnya frustasi. "Apa sekarang gue harus mulai move on?"

"Harus!" Sahut Bella.

"Harus!" Sahut Aletha. "Lo boleh kenang Rafi, tapi jangan sampai masa lalu lo menghambat buat kedepannya."

Anggun terteguh. Mungkin ini jalan yang terbaik.

****

Revan berjalan dengan santai menuju ruang kelasnya. Ia menatap meja di tempat duduknya, yang tersedia coklat dan disamping coklat itu ada sebuah gelang.

Boy Bestfriend Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang