Extra Chapter

1.4K 52 4
                                    

Setelah insiden beberapa bulan yang lalu, tentang kecelakaan yang menimpa orang tua Revan. Membuat Keshya serta kedua temannya Alaric dan Angel masuk penjara.

Kenyataan tersebut membuat Keshya dan kedua temannya sangat merasakan kesialan. Mereka sangat malu atas kenyataan yang diterima. Bukan hanya malu pada dirinya sendiri, tapi malu terhadap teman-temannya yang ada di SMA Kusuma Bangsa.

Lagi-lagi orang tuanya berusaha mengeluarkan Keshya dari penjara, namun Revan bersikeras memutuskan Keshya untuk tetap berada di penjara, untuk menanggung atas semua perbuatannya bersama teman-temannya.

Karna Keshya dan teman-temannya, orang tua Revan meninggal dunia. Revan sangat membenci Keshya. Sangat benci.

Dan sekarang, Revan hidup bersama bibi dan pamannya. Mereka senantiasa menemani Revan dirumah peninggalan ayahnya. Rumah penuh dengan kenangan. Revan rindu kedua orang tuanya yang telah tiada.

Namun mau bagaimana lagi, semua itu takdir yang menguji agar Revan hidup mandiri tanpa bergantung pada orang tuanya. Meskipun kini telah ada pamannya yang sangat baik, dan siap memenuhi kebutuhan Revan.

Revan juga akan berusaha menjadi anak baik, anak yang berbakti kepada paman dan bibinya sebagai pengganti orang tuanya. Revan tidak mau menyusahkan mereka. Apalagi Revan ingat kata-kata Aletha untuk menjadi seseorang yang baik. Memperbaiki atas semua perilaku yang buruk. Revan akan mencoba hal itu, meskipun Revan belum terbiasa.

Revan bersyukur Aletha mau menemani hidupnya lagi, walaupun Aletha sudah beberapa kali Revan sakiti, tapi ia masih siap bersedia di sisinya.

"Lo harus bisa hidup mandiri, gak bergantung pada orang lain. Gue yakin lo bisa ngejalanin itu semua." Kata Aletha.

Disinilah mereka, ditaman yang biasa mereka kunjungi. Taman sejuta kenangan.

"Gue bakal inget kata-kata itu. Makasih ya udah mau nemenin gue lagi. Btw kok lo mau sih nemenin gue? Gue kan udah nyakitin hati lo beberapa kali, tapi kok masih mau?" Revan tersenyum geli, seperti menggoda.

"Ohh jadi lo gak mau gue temenin? Oke, gue pergi." Baru saja Aletha beranjak dari kursi, namun Revan mencegahnya.

"Bercanda, lagian lo kok bisa mau?"

"Ya karna gue ..."

"Apaan? Kangen? Bilang aja."

"Apaan sih. Pede banget!" Aletha berkedik geli.

Revan tersenyum miring, sambil mengalihkan pandangannya kedepan. "Ikut gue yuk!" Ajaknya.

"Kemana?"

"Kita jalan-jalan, btw lo bawa sepeda kan? Jalan-jalan pake sepeda ya? Gue gonceng." Kata Revan.

Aletha mengangguk, menyetujui atas ajakan Revan. Mereka berdua beranjak dari duduknya dan menghampiri sepeda Aletha yang terparkir di sisi taman. Sepeda perempuan yang ada keranjang di depannya.

Revan duduk di kursi sepeda bagian depan, dan Aletha di belakang. Mereka siap meluncur. Revan pun segera mengayuh sepeda, dan jalan-jalan keliling kota.

Keseruan mereka mengunggah canda-tawa. Terlihat seru.

Itulah mereka.
Fathur adalah sahabat laki-lakinya Bella. Wildan adalah sahabat laki-lakinya Anggun. Dan Revan sahabat laki-lakinya Aletha.

Mereka semua bersahabat. Mungkin terbilang sangat aneh bila persahabatan lawan jenis. Tapi itu cukup mengasikkan baginya.

Tertawa terbahak-bahak, berbagi canda tawa. Tak lupa juga mereka bernostalgia semua kenangannya di masa kelas 10. Kenangannya bersama Rafi dan sebagainya.

Tidak ada yang lebih mengasikan dari pada bersahabat. Berbagi kebahagiaan di setiap candanya. Saling menyalurkan rasa kasih sayang.

Baginya, 'untuk ada berpacaran, bila bersahabat lebih asik?'

Itu motto mereka.

#Boy Bestfriend#

Ada yang pernah bersahabat sama lawan jenis? Apa kisah kalian sama seperti kisah mereka?

Gimana menurut kalian cerita ini?

Vote dan koment😁😊

Boy Bestfriend Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang