Eighteen

1K 97 15
                                    

Kalau kisah cinta lo ditulis, terus novelin pasti bisa langsung jadi best seller deh!

***

"Makanan?"

"Udah"

"Minum?."

"Udah"

"Senter, tenda, jaketnya jangan lupa"

"Udah"

"Pentungan?."

Aletha merasa risih. "Please deh kak, gue itu mau camping, bukan mau ngeronda. Lagian gue itu udah gede, gak usah kakak absen semua barang-barang itu. Gue juga udah tau."

Gio mengeleng-geleng kepalanya. "Heh, itu juga buat lo ya? Gue takut aja senadainya lo lupa bawa barang-barang itu ke perkemahan."

Aletha hanya mengangguk turut. "Yaudah deh, sorry." Ucap Aletha sambil menyengir kuda. "Gue mau berangkat nih kak,"

"Sekarang?."

"Tahun depan! Ya sekarang lah." Aletha langsung menuju keluar kamarnya diikuti Gio yang berjalan di belakang punggungnya.

Tania dan Adit sudah ada di ruang tamu, menunggu Aletha untuk mengantarnya kesekolahan. "Udah siap,tha?." Tanya Adit.

Aletha mengangguk. "Udah pah."

"Nanti biar papa kamu aja yang nganterin kamu ke sekolah ya?" Sambung Tania.

Aletha berpikir. "Kayaknya gak usah deh mah, aku udah janji bakalan berangkat bareng Revan hari ini."

"Enggak mau berangkat bareng papa?." Tanya Adit.

"Bukannya gak mau, tapi Aletha udah janji sama dia."

Adit mengangguk paham. "Ya sudahlah, kamu hati-hati dijalan ya? Jangan lupa berdoa."

Aletha mengangguk lalu hormat. "Siap boss."

Beberapa menit kemudian. Ada seseorang yang mengetuk pintu rumahnya. Sepertinya Revan sudah datang.

Tok tok tok

Tania membuka knop pintu rumahnya, mendapati Revan yang sudah rapi seperti khasnya orang mau camping. Revan mencium tangan Tania dengan penuh kesopanan.

"Alethanya ada tante?." Tanya Revan.

Tania tampak mengangguk. "Ada di dalam, masuk dulu yuk." Ajak Tania. Revan mengangguk lalu masuk kedalam rumah.

"Aletha, Revan datang nih." Seru Tania.

Revan tampak memasang senyuman yang terukir indah di ujung bibirnya. Aletha membalas Revan dengan senyuman juga.

"Udah siap?." Tanya Revan.

"Udah, barusan aja." Jawab Aletha.

"Kalian jangan lupa baca doa ya? Jaga diri kalian masing-masing." Kata Tania. "Revan, tante minta kamu jagain Aletha ya? Tante juga agak khawatir sama dia."

Revan mengangguk sopan. "Oke tante, sebaik mungkin saya bakalan jagain anak tante."

"Yaudah, kalian berangkat dulu gih, nanti telat." Sambung Adit.

"Hati-hati lo dek. Jangan lupa dibawa obat-obatannya." Sahut Gio yang berada di belakang punggung Aletha.

"Iya kak."

Revan dan Aletha berjalan menuju depan rumah. Setelah sampai di depan rumah, Aletha dan Revan tak lupa mencium tangan Tania secara sopan.

"Mah, aku berangkat dulu ya?."
Ucap Aletha.

Boy Bestfriend Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang