Sixteen

1.1K 117 46
                                    

Ketika melihatku, dia tersenyum lembut. Jantungku berdetak lebih cepat. Tidakkah dia tahu apa pengaruh senyuman manisnya kepadaku.

***
Sudah diduga oleh Aletha. Dirinya sudah menduga bahwa SMA Kusuma Bangsa akan heboh dengan berita Aletha jadian dengan Revan. Termasuk kelas 11 IPA 2. Anggun menggerutuk di depan Aletha tentang hal ini. Nesha teman sekelasnya juga ikut menceramahi Aletha. Beda halnya dengan Bella, Bella tidak menceramahi Aletha, Bella hanya berkata bahwa dirinya akan terus mendukung keputusan Aletha. Aletha lebih memilih dukungan Bella.

"Haduh, tha. Lo kok bisa jadian sih? Kan gue udah bilang sama lo. Sekarang? Lo malah jadian." Gerutuk Anggun.

"Lo mau kayak mantan yang lainnya?."

"Please deh, lo itu sahabat gue, gue gak mau kayak mereka!"

Aletha risih dengan ceramah-ceramah yang dilontarkan oleh Anggun.

"Tha, lo jahat banget sih. Setelah gue putus sama Revan, lo malah jadian sama dia." Sahut Nesha.

"Udah deh, gue aja gak tau kenapa refleks dengan jawab iya." Ucap Aletha. "Liat tuh, Bella aja santai liat gue jadian sama Revan. "Aletha menunjukan Bella dengan dagunya.

Anggun dan Nesha lantas melirik ke arah Bella yang berada di samping Nesha. "Lo gak marah Bel?." Tanya Nesha.

"Buat apa marah?." Tanya Bella dengan nada datar. "Seharusnya kita sebagai sahabat juga harus menghargai keputusan sahabat itu sendiri."

"Tapi kan lo tau Revan orangnya kayak gimana." Sambung Anggun.

Bella mendirikan bahunya. "Gue tahu, tapi mau gimana lagi? Semuanya kan udah terjadi."

Anggun dan Nesha terdiam.

"Tha, lo kalo butuh apa-apa, lo bisa minta tolong ke gue kok. Gue bakalan selalu ada buat lo." Ucap Bella kepada Aletha.

Aletha mengangguk. "Makasih ya, bel."

Bella mengangguk. "Lo berdua, mendingan anterin ke ruang tata usaha buat ambil absen kelas." Bella mengarah pada Anggun dan Nesha.

"Kita berdua?." Tanya mereka secara serempak.

"Iyalah, siapa lagi."

"Ogah gue, gue lagi bete." Sahut Anggun. "Gue juga." Sahut Nesha.

Bella menggeleng-geleng kepalanya.

"Yaudah sama gue aja, tha." Sambung Aletha.

Bella tersenyum kepada Aletha. "Ayo, tha."

Bella dan Aletha berjalan beriringan menuju Ruang Tata usaha. Bella adalah sekertaris pertama di kelas 11 IPA 2. Jadi mengambil absen kelas sudaj menjadi kewajibannya sebagai sekertaris. Setelah sampai di depan ruang tata usaha, Bella langsung memasuki ruangan itu ditemani Aletha yang berada di belakangnya.

Bella mengambil selembaran kertas yang berisikan data kehadiran guru yang akan diisi nanti. Baru saja Bella dan Aletha ingin keluar dari Tata Usaha, tiba-tiba saja Bella mendengar sebuah info.

"Jadi untuk kelas 11 dan 12, dua hari lagi akan mengandakan camping?." Tanya dari salah satu guru yang ada di ruangan tata usaha itu. Di ruangan ini hanya tersedia dua guru, dan keduanya sepertinya sedang membicarakan sesuatu yang amat penting.

Aletha dan Bella memerhatikan hal itu. "Iya, proposal sudah diterima oleh kepala sekolah, tinggal kita yang akan menyampaikan kepada seluruh murid untuk mempersiapkan dirinya." Kata salah satu guru itu.

Bella berbisik kepada Aletha. "Kita mau camping ya?."

Aletha menggeleng. "Enggak tau, mungkin iya." Ucap Aletha. Lalu keduanya segera meninggalkan ruangan Tata Usaha.

Boy Bestfriend Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang