Eleven

1.2K 150 39
                                    

Udah gak usah maksa dirimu untuk mencintai aku kalau nyatanya hatimu masih mencintai yang lain.

***

Malam ini Aletha berencana untuk pergi ke gramedia untuk membeli buku biologi. Karena ada tugas biologi yang harus di kerjakan. Aletha ke gramedia sendiri, tidak bersama Anggun atau pun Bella. Rasanya kali ini Aletha hanya ingin sendiri.

Aletha mengambil beberapa buku, kini dirinya sudah memegang 3 buku yang cukup tebal. Tiba-tiba ada seseorang yang menyenggolnya.

Bruk

Aletha tidak sengaja menjatuhkan buku-buku itu ke lantai, karena tiba-tiba ada seseorang yang menyenggolnya.

"Aletha sorry gue gak sengaja." Revan membantu membereskan buku-buku yang sempat terjatuh ke lantai.

"Iya gapapa. Lo kok ada di gramedia? Mau beli buku?." Tanya Aletha.

Revan menggeleng. "Enggak, cuma anterin doi beli buku." Ucap Revan.

Aletha mengangguk pelan. "Ohh."

"Lo sendiri aja? Gak bareng temen?." Tanya Revan. Aletha menggeleng. "Lagi pengen sindiri aja, Van."

"Pulangnya mau gue anterin?."

"Enggak usah, kan lo bareng pacar lo." Ucap Aletha.

"Serius? Gak baik cewek jalan sendiri."

"Iya serius." Ucap Aletha. Revan kadang tak tahan dengan pipi gemas Aletha. Dengan refleks, Revan langsung mencubit pipi Aletha. "Ihhh gemes!" Celetuk Revan sambil mencubit kedua pipi Aletha.

Nesha melihat kedekatan Aletha dan Revan secara langsung. Kedekatan mereka membuat hati Nesha terasa sakit. Revan begitu akrab dengan Aletha, Aletha juga begitu akrab dengan Revan. Keduanya seperi sangat dekat dan dekat.

Nesha menghampiri Aletha dan Revan dengan mata berkaca-kaca. "Van." Ucap Nesha.

Pandangan Revan langsung mengarah ke belakang punggungnya. "Nesha? Sorry nesh, gue sama Aletha cuma temen doang kok."

Mendengar kata teman membuat hati Aletha agak sedikit sakit. Entah kenapa tiba-tiba Aletha merasa enggan mendengar kata itu. Tapi Aletha sadar, Aletha dan Revan hanya sebatas teman atau sahabat.

Mata Nesha masih berkaca-kaca. "Gue gak nyangka lo ngelakuin ini di balik tingkah manis lo didepan gue, van." Ucap Nesha. "Dasar playboy!" Lanjutnya. Kata-kata Nesha cukup keras, sehingga orang-orang disekitarnya mengarah pada Aletha, Revan dan Nesha.

"Nesh, ini cuma salah paham--" Aletha ingin menjelaskannya, tapi Nesha langsung memotong perkataannya.

"Apa yang mau lo jelasin?! Hah? Dasar temen tukang tikung!" Ucapnya kepada Aletha. "Gue gak nyangka bisa nemuin temen kayak lo, tha. Ternyata lo gak beda jauh sama temen gue yang lainnya. Lo jahat ,tha!." Nesha pergi meninggalkan Aletha dan Revan.

Tanpa Revan mencegah Nesha untuk pergi, Revan malah diam ditempat.

"Maafin gue, Van. Gue emang perusak hubungan orang. Maafin gue, Van." Ucap Aletha.

Revan tersenyum miring. "Bukan salah lo kok."

"Gue janji, Van. Gue bakalan selesaikam masalah ini sama Nesha. Bagaimana pun caranya. Gue bakalan jelasin semuanya." Kata Aletha. "Gue bakalan minta maaf sama dia. Gue ngerasa bersalah, Van."

"Tenang, tha. Gue juga bakalan bantu lo kok." Ucap Revan.

***
"Gue gak tau gimana caranya supaya Nesha percaya sama gue." Ucap Aletha sambil menggigit bibir bawahnya. Kini Anggun dan Bella sedang berada di kamar Aletha. Hari ini adalah hari libur, jadi Anggun dan Bella bermain di rumah Aletha, kebetulan Rumah Aletha sedang tidak ada siapa-siapa. Jadi alangkah baiknya jika kedua sahabatnya ini menemani Aletha seharian dirumah.

Boy Bestfriend Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang