"Celana Robek" - Lee Daehwi

696 70 59
                                    

By khayrose88

"Daehwi pokoknya aku gak mau tahu, kamu harus bantuin aku bikin prakarya, kamu tuh satu kelompok sama aku, enak banget nilaiku nanti dibagi-bagi ma dedemit kaya kamu!" Teriakku pada laki laki yg paling menyebalkan di kelas. Dia sedang duduk di depanku tanpa berbalik ke belakang.

Bagaimana tidak masa dua tahun sekolah harus sekelas sama laki-laki menyebalkan itu. Dan lebih menyebalkan masa tiap kali dapet kelompok gak jauh jauh dari nama Lee Daehwi.

Aku ingin membuangnya kelaut biar gak ganggu hidup aku mulu.

"Stella sayang... Kan aku gak ada turunan seni... Bapakku Dokter ibuku IRT... Mana darah seninya coba? Gak adakan," jawab si demit itu dengan seenak jidatnya. Dia selalu bisa mencari alasan agar tidak ikut mengerjakan, dan tentunya numpang nilai dengan tenang tanpa rasa bersalah.

Dan apa dia manggil aku sayang? Sayang-sayang palanya peyang kali ya gerutuku dalam hati.

"Terus aku harus bilang wauwwww gitu, Kamu tuh ya,Suka bgt cari alasan Mulu, Pantesan jomblo."

"Loh loh loh Kok jadi bahas status sieh. Kaya kamu gak jomblo aja."

"Aku mah memilih jomblo krna ingin belajar dengan keras, dan mencapai impianku yg setinggi langit."

"Wehhh wehh wehhh Alasan Mulu... Bilang aja nunggu aku sukses kan,"
Dengan percaya diri menampilkan wajah sok tampannya katanya sambil menggoyang-goyang pundaknya.

"Ishhhhh... Pokoknya bantuin aku abis pulang sekolah!!!!" Teriakku sambil menarik telinganya dengan kesal.

Bagaimana tidak dia berbicara kepadaku tapi matanya fokus pada handphonenya. Dia benar-benar tidak sopan

"Auhhh auhhhhhh sakit Mak lampir..."teriaknya berusaha melepaskan diri dari jeweranku.

Mak lampir cewek cantik kaya aku, dibilang lampir ditambah Mak. Dia benar benar ingin duel maut sama aku.

Dengan mata melotot jeweranku semakin kuat tapi aku sadar dia anak orang akupun melepaskannya.

"Nggak bisa, aku sibuk... Lelaki tamvan ini sedang ingin tidur segera pulang nanti weeeekkkkk..." Jawabnya dengan entengnya langsung berlari dariku.

Apa dia gila mengabaikan tugas demi tidur cantiknya? Kukutuk kau jadi putri tidur Lee Daehwi.

Akupun langsung mengejarnya, lelaki berkaki lebar itu dengan mudahnya naik tiga anak tangga sekaligus. Dia memang salah satu murid berkaki panjang di sekolah.

Walaupun kakiku tak sepanjang itu aku bisa mengimbanginya dengan gesit, dengan kesal berada di belakangnya kutarik kemejanya. Tapi tangan mungilku tak sampai, hingga tanpa terasa tanganku mencapai bokongnya.

Breetttttttttttttt

Suara itu menggema hingga ke lorong tempat kami lewati. Ternyata suara dari saku celana belakang Daehwi yang robek dan hampir lepas dari jahitnya.

Oh my God...

Mimpi apa aku bisa ngerobekin celana nieh orang? Apa aku seliar itu?

***

Di UKS diam-diam, aku menemani Daehwi yang sedang menggerutu kesal. Baiklah aku menerima semua ocehannya karena ini memang semuanya kesalahanku.
Iya, kesalahan yang aku buat terlalu emosi dengan dedemit di sampingku.

Semuanya bisa selesai, jika dia mau aku membeli celana untuknya di koperasi sekolah. Tapi dia menolak malah menyuruhku membeli alat jahit untuk menjahit celananya dengan tanganku sendiri, baiklah aku turuti apa kemauannya sebagai bentuk pertanggungjawabanku.

Oneshoot WannaOne Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang