By khayrose88
"Khay! Keluar ayo cepetan!" Teriakan Mey yang bawel nan cetar membahana memenuhi telinga sang gadis berambut panjang yang bernama Khay itu. Dengan tatapan heran, ia hanya melihat gadis yang ngos-ngosan berlari entah dari mana asal muasalnya.
Tanpa perduli Khay kembali melanjutkan kegiatan yang sempat membuatnya terganggu itu. Dia kembali membaca novel yang dibelinya kemarin saat ke toko buku.
Taring Mey bukan tetapi tanduk sang gadis yang berlari dari kantin itu mulai mengeluarkan wujudnya. Wajahnya mulai memerah karena tak kunjung dapat respon yang baik dari sahabatnya yang paling pendiam itu. Mey mencari Khay karena dia tahu diantara sahabatnya Khaylah yang paling bisa diandalkan walaupun kadang-kadang oneng ngelebihin si Neneng.
"Bolot, Khay, bloon, woyyy!"
"Hm." Respon gadis yang sedang fokus dengan bukunya itu hanya dua huruf itu.
Kepala Mey mulai meledak.
Brakkk.
"Khay!! Si Banana sama Nisa berantem di kantin!!" Teriakan itu berasa dari pintu yang terbuka memperlihatkan si cantik Ayi gak pake T.
Khay pun menurunkan buku di tangannya. Dia melihat wajah Ayi yang juga kelelahan dari perjalanan kantin ke kelas. Kemudian dia melihat wajah Mey yang merah padam. Ia sedikit heran dengan gadis bertanduk di sampingnya bukannya langsung mengatakan hal segenting ini.
"Oh... Terus aku harus bagaimana?" Kata Khay datar. Baiklah jabatan ia saat ini hanyalah sebagai ketua kelas. Apa hal itu juga berlaku saat jam istirahat, sangat melelahkan. Khay berpikir Nana banana si pembuat onar itu pasti membuat masalah dengan Nisa si kalem di kelas walaupun menghanyutkan ngambil bias orang lain. Mereka berdua setipe gadis pelakor, pecinta laki korea.
"Emang ngeributin apa sieh?" Tanya Khay dengan santai melihat wajah Mey yang cantik tapi masih dengan tanduk di atasnya.
"Woojin, si anak sebelah," jawab Mey memutar matanya. Dia pun mendengus kesal sambil duduk di sambing Khay.
"Oh, yang ganteng itu," ucap Khay mendapat tatapan aneh dari kedua sahabatnya itu.
"Ayo cepetan! Mereka tuh berantemnya kaya kucing garong gitu... hiii ngeri..." teriak Ayi geregetan.
"Bu ket! Pisang sama..." Teriakan Vani memecahkan kaca seluruh kelas badai menggoncang saat dia masuk ke kelas.
"Bu ket ua kelas," senyum Vanie mengembang dengan manisnya seperti gula tebu setelah mendapat plototan dari mata Khay hampir keluar. Huekk...
"Demi menjadi ketua kelas yang baik hati dan tidak sombong, rajin menabung juga cinta perdamaian... Bu ket, maksud aku bu ketua kelas harus menjalakan tugasnya demi perdamain di kelas kita tercinta ini," kata-kata yang bijak itu keluar dari mulut Ayi gak pake T.
"Yelahhh."
***
Diiringin kecebong-kecebong, Khay berjalan dengan langkah tenang. Dia tahu duduk permasalahan yang harus dia lewati, semua masalah pasti di mulai dari si Banana. Gadis pelakor itu memang selalu membuat onar dengan gadis manapun, bahkan Daniel cowok yang Khay taksir dari tahun jebot dengan gampangnya dia rebut. Entah dengan pelet macam apa dia gunakan hingga semanjur itu, sepertinya bukan pelet tapi dia menggunakan susuk pengikat kecantikan berlian dengan dua puluh empat karatan.Si Nisa juga gak kalah manjur dia menggunakan pelet jaran goyang atau mungkin semar mesem karena senyumannya kan sangat manis kaya gula tebu yang di bakar terus item gitu.
Mereka berdua sepertinya kalah karena saling memelet si buluk tampan Park Woojin. Maka dari itu dilampiasin di kantin, mereka berantem kaya kucing garong sambil makan enak kan lumayan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Oneshoot WannaOne
Short Story♦COLAB FF♦ Pernah kepikiran ga sih gimana jadinya kalo anak-anak wannaone lagi cinta-cintaan? ngelakuin hal-hal seru? Jackpot! Kalian sedang membaca deskripsi book yang tepat untuk memberantas rasa kepo kalian o(^▽^)o Tinggal klik baca dan rasakan...