"Tteobokki" - Yoon Jisung

262 24 2
                                    

By Khayrose88

“Jisung.”

“Jisung!”

“Jisung!” Orang yang dipanggil tak kunjung nyaut.

“Jisung!” Dia masih saja diam tak ada jawaban.

“Jisung!” Gadis berada di samping laki-laki yang bermain game di handphonenya pun menyenggol lengan lelaki itu.

Laki-laki itu tak terpengaruh dengan senggolan gadis yang memanggilnya. Mereka adalah sahabat dari kecil, bahkan sampai sekarang masih berlaku apalagi mereka masuk di sekolah yang sama bahkan di kelas yang sama.

“Ji….Sung….!!!!” Rengekan sang gadis semakin tidak sabar, dia ingin menenggelamkan sahabatnya itu ke laut lepas. Bagaimana tidak, dari tadi dia memanggil sahabatnya dan hasilnya tak ada pengaruh apapun pada laki-laki itu.

Yoon Ji-Sung, sahabat dari Seo Gaeun itu seorang pemain ulung game. Hidupnya tak jauh dari apapun yang berbau game online, bahkan dia sudah dimasukan malaikat game yang berpengaruh dalam dunianya.

Gaeun pun masih merengek, dan lebih kejam menarik-narik bahu Ji-Sung. Tetap saja tak ada tanggapan, dia pun menarik wajah laki-laki itu. Ji-Sung hanya mendengus melihatnya, dengan satu tangan melepaskan tangan Gaeun dengan mudah. Kemudian melanjutkan permainan gamenya.

Gaeun mendengus kesal, sia-sia mengajaknya ke kantin. Dia lebih mencintai gamenya dari pada temannya yang kelaparan. Dengan kesal dia berdiri, Ji-Sung tak ada respon.

Mulai keluar dari bangku, laki-laki itu tak bergeming bahkan melihat saja tidak. Kaki Gaeun mulai melangkah menuju pintu keluar, tak ada panggilan apapun. Benar-benar dia merasa dibuang oleh sahabat kecilnya itu.

“Ahhhhh baiklah… Aku akan mentraktir tteobokki pada Jihoon yang tampan…” Ucap Gaeun sepelan mungkin dengan tersenyum tapi tetap memperhatikan tangan Ji-Sung yang mulai berhenti bergerak.

“Dia kan baik… Bye Ji…” teriak Gaeun mendekati pintu keluar.

“Gaeun, Tunggu!” Teriak Ji-Sung bereaksi juga dia. Gaeun pun berbalik badan ke arah laki-laki itu dengan wajah acuh.

“Apa??” Ucap gadis itu dengan kesal.

“Aku mau Tteobokki!” Ucapnya dengan wajah berubah menjadi sangat manis. Laki-laki menyebalkan itu sangat lemah dengan makanan berbentuk bola-bola yang lembut di dalamnya. Apa lagi dengan isian gurita lezat.

“Tidak bisa! Aku mau mentraktir Jihoon!” Tangan Gaeun saling bertautan di depan dadanya sambil melihat Ji-Sung yang terlihat memelas.

“Ayolah Gaeun yang cantik! Aku lapar Uang sakuku, aku mau tabung buat beli aplikasi baru,” katanya dengan jujur. Benar-benar jika mendengar kata traktiran pasti dia akan langsung loncat bangun tanpa diminta.

Kepala Gaeun menggeleng-geleng tak percaya, dia masih saja memanfaatkannya demi game online. Jika bukan sahabat dari kecil pasti, dia akan dibuang ke tong sampah.

“Gaeun, kau tahu hadiahnya besar. Makanya aku mau ikutan, jika aku menang kau orang pertama yang aku kasih tahu. Dan aku bagi 10% hadiah buat kamu,” selalu seperti itu. Tapi memang kenyataannya, Ji-Sung selalu ikutan lomba seperti itu. Dia akan menang hadiahnya dibagi dengan Gaeun.

“Baiklah, tapi ingat hadiahnya kali ini aku mau gaun ya!” Tawar Gaeun dengan antusias.

“Yelahhhh Asalkan Gaun itu jangan dirusak lagi, aku sakit hati jika kau merusak hasil jerih payahku,” jawab Ji-Sung mengingat saat pertama kali membelikan gaun dan hanya sekali pakai, gaun itu sudah rusak karena dimasukan ke pengering baju yang rusak.

“Baiklah, ayo!” Teriak Gaeun sambil menarik tangan Ji-Sung. Sedangkan lelaki itu pasrah mengikuti sahabat yang paling pengertian itu.

***

Kantin

“Yeee datang juga!” Teriak Ji-Sung dengan antusias, Gaeun yang melihatnya pun kesal. Yang di traktir siapa, masa dirinya yang beli juga yang ngelayani.

“Ji-sung, silahkan dinikmati!” kata Gaeun dengan menaruh tteobokki di depan Ji-Sung. Dia pun duduk di samping Ji-Sung yang sudah mengambil satu bulatan besar tteobokki dan menikmati makanan yang dia pesan.

“Gaeun, ini sangat lezat!” kata Ji-Sung memasukan kembali bulatan besar ke mulutnya.

“Kamu diracuni tteobokki juga tak akan tahu, selain game dan makanan apa sieh yang kamu suka, Jisung?” Ucap Gaeun menyindirnya dengan halus.

“Aku juga suka sama kamu,” ucap Ji-Sung dengan sepolos mungkin.

“Hahaha, sorry Ji-Sung aku tak menyukaimu, aku sukanya Jihoon wekkk!” Gaeun mengeluarkan lidah kearahnya mengejeknya.

“Jadi Gaeun gak suka Ji-Sung?” ucapnya menghentikan makannya. Gaeun hanya mengangguk. “Gaeun suka Jihoon,” Gadis itu mengangguk sekali lagi.

“Gaun gak ada buat Gaeun,” ancamnya.

‘yahhh hilang deh dapet rezeki,’ kata Gaeun dalam hati cemberut besar.

“Kecuali?” Katanya.

Mata Gaeun penuh harapan menatap Ji-Sung.

“Apa? Katakan kau membuatku terlihat bodoh,” kata Gaeun dengan kesal melihat Ji-Sung malah diam.

“Kecuali Gaeun jauhi Jihoon.”

“Apaan coba? Persyaratan macam apa itu? Tidak mau, dia kan juga temanku Ji-sung.”

“Tapi aku tidak suka,” ucapnya terlihat tidak seperti biasanya.

“Kau cemburu?” Tebak Gaeun dengan tawanya ingin lepas.

“Iya,” jawabnya singkat dengan tatapan dingin, membuat Gaeun tak jadi tertawa.

‘aneh sekali, apa yang Ji-Sung pikirkan?apa dia mulai tidak waras dalam persahabatan kan tidak ada rasa cemburu, jangan-jangan…' pikir Gaeun.

“Jangan bilang kau…” Ucap Gaeun tapi jari Ji-Sung berhenti di mulut sang gadis.

“Iya Gaeun, maaf aku melukai persahabatan kita, tapi aku tak bisa aku tak rela melihatmu dengan lelaki lain… Tak masalah aku hanya ingin kamu tahu saja… Aku tahu kamu menyukai Jihoon… Setelah ini jangan pernah berubah ya,” kata Ji-Sung membuat sang gadis berpikir keras, Gaeun tahu perasaannya tak bertepuk sebelah tangan. Hanya saja dia juga tak mau melukai persahabatan yang sudah terjalin lama.

Jika mereka saling menyukai saat sebagai sepasang kekasih, kelak ia tak tahu jika terjadi masalah akankah persahabatan yang jadi korban? Gaeun masih terlalu nyaman dengan zona nyamannya sebagai sahabat. Dia tak tahu kelak di masa depan seperti apa, yang pasti dia ingin hubungannya dengan pria itu baik-baik saja.

“Ji-sung, aku bingung mungkin saat ini aku tak tahu harus jawab apa? Bisakah kita bersahabat aku akan melupakan hal ini, tapi tak tahu nanti,” jawab Gaeun bingung dengan jawaban dari mulutnya sendiri.

“Baiklah, jangan buat dirimu tak nyaman! Mungkin saat ini kamu belum ada rasa…” Kata Ji-Sung membuat Gaeun menggelengkan kepalanya.

“Mungkin nanti akan ada waktunya entah sampai kapan, jadi sahabatmu saat ini sudah cukup buat aku bahagia kok,” kata Ji-Sung sambil tersenyum manis, membuat Gaeun semakin merasa bersalah.

Gaeun memakan bulatan tteobokki, hingga saus mengotori mulutnya. Dia terlihat sangat gugup, apalagi dipandang intens oleh Ji-Sung.

Ji-Sung mendekat dan menggunakan jarinya membersihkan mulut Gaeun dengan lembut. Sisa saos di jarinya, dia masukan ke dalam mulutnya.

Gaeun tak berkedip melihat Ji-Sung menikmati jari yang kotor dengan saos.

‘apa dia gila? Sama saja dia mencium…

Bibirku’

Deg

***

Hihihi jangan baper ya... Seo Gaeun itu author hahahha


Selamat bertemu Minggu depan. Jangan bosan-bosan ya menunggu kami.

😍😍😍😍😍😍😍😍😍😍😍😍😍😍😍

Oneshoot WannaOne Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang