By xnaaech
Guanlin meninggikan suaranya ketika melihat Alina yang belum juga selesai dengan latihan biolanya.
"Alina! Cepat!" seru Guanlin.
Alina menghiraukan panggilan Guanlin, dia melanjutkan aktifitas bermain biolanya seperti biasa.
"Ya tuhan, Alina lama sekali," racau Guanlin.
Alina menengok ke arah Guanlin yang tengah berdiri dipojokan ruang latihannya. Alina tersenyum kepada Guanlin, sedangkan Guanlin memasang muka marahnya.
Alina tertawa melihat ekspresi lucu Guanlin saat menerima senyuman dari Alina. Menurut Alina, Guanlin akan sangat menggemaskan jika wajahnya sudah merah seperti tomat.
Alina menaruh biola yang sedari tadi dimainkannya di atas meja dekat tempat berdirinya. Alina berniat menghampiri Guanlin yang sudah satu jam menunggunya dengan sabar.
"Guanlin!" panggil Alina.
Guanlin yang sedang fokus memainkan ponselnya pun menoleh ke arah Alina yang mulai berjalan mendekat. Guanlin kesal, sehingga Guanlin ingin mengerjai Alina.
Guanlin memundurkan badannya terus menerus dengan keadaan Alina mengejarnya.
"Guanlin, kenapa kamu mundur terus?" tanya Alina sembari terus berjalan mendekat.
"Kamu jangan dekat-dekat," titah Guanlin.
Alina berhenti di tempat. Alina seorang yang penurut, apa yang dikatakan Guanlin pasti dia dengarkan. "Ih, kenapa?"
"Kamu orang jahat."
"Hah? Apa?" Alina bertanya seolah-olah tak mendengar pengungkapan Guanlin.
"Kamu jahat, biarin aku nunggu sendiri, cariin cewek dong," ujar Guanlin.
"Yah, dasar jomblo. Cari cewek sendiri dong," pekik Alina.
Guanlin mengangkat alisnya. "Cari sendiri? Aku harus ikut WGM?" tanya Guanlin.
"Hahaha, boleh juga. Coba kamu ikut, banyak deh perempuan yang antri," jawab Alina.
"Antri? Emangnya aku mbak-mbak kasir Indomaret?"
"Kamu kan laki-laki, Lin. Masa dikata mbak-mbak kasir," ujar Alina.
"Ya udah deh, aku jadi juragan sembako aja," ucap Guanlin asal.
Alina tersenyum sembari merapikan jaket di lengannya. "Kamu katanya mau jadi tentara, ini malah mau jadi juragan sembako," ujarnya.
"Nanti toko sembako aku pasti didatengin sama Uang Kaget, akunya pasti langsung terkenal."
"Ah ya udah deh, gimana kamu aja. Ayok kita pulang!" ajak Alina.
"Iya iya, yuk!!"
Guanlin menggandeng tangan Alina. Alina terkejut dengan itu, Guanlin hanya tersenyum ramah kepadanya. Hati Alina seakan-akan dilewati oleh kupu-kupu yang berterbangan.
"Duh Lin, coba kamu peka," batin Alina.
Di sepanjang jalan, Alina dan Guanlin hanya berbincang-bincang tentang hal yang tidak jelas, seperti kenapa buah bisa jatuh dari pohon, dan bagaimana kucing bisa memanjat pohon yang tinggi.
"Lin," panggil Guanlin.
"Iya? Napa, Lin?"
"Aku lagi suka sama kakak kelas," ujar Guanlin.
Tiba-tiba Alina berhenti berjalan. Dia menatap Guanlin sendu, dia tersenyum lalu mengepal tangannya.
"Serius?" tanya Alina.
KAMU SEDANG MEMBACA
Oneshoot WannaOne
Short Story♦COLAB FF♦ Pernah kepikiran ga sih gimana jadinya kalo anak-anak wannaone lagi cinta-cintaan? ngelakuin hal-hal seru? Jackpot! Kalian sedang membaca deskripsi book yang tepat untuk memberantas rasa kepo kalian o(^▽^)o Tinggal klik baca dan rasakan...