"Sorry" - kang Daniel

861 21 0
                                    

By mesesweet

"Nada, kamu mau kemana? Tunggu aku!" terlihat seorang lelaki tampan sedang mengejar perempuan yang tengah berjalan gontai melewati tangga lantai atas. Ya, pria itu Kang Daniel.

Kang Daniel adalah seorang kekasih dari Denada, perempuan yang banyak dimusuhi karena berani berpacaran dengan Kang Daniel.

Secara, Daniel itu orang yang banyak dikagumi oleh kalangan wanita. Banyak perempuan yang menaruh hati pada Kang Daniel. Tapi, tak kalah banyak juga dengan jumlah perempuan yang menjadi korban PHP Daniel.

Daniel sendiri tidak pernah peduli dengan apa yang terjadi pada kekasihnya, seburuk apapun desas-desis yang dikeluarkan oleh penghuni sekolah untuk Denada, Daniel tetap acuh.

Namun, kali ini ia berani mengejar Denada yang baru saja telah melihat aksi ciumannya dengan perempuan lain di atap sekolah.

Bagaimana Denada tidak sakit hati? Kekasih yang begitu ia sayang bermain hati dibelakangnya.

Dengan langkah yang terburu-buru, Daniel berjalan menyusul Denada yang kini sudah banjir air mata.

"Denada, tunggu dulu, maafkan aku, tadi semua cuma--"

"Cuma apa?! Mau bilang cuma bercanda? Jahat banget kamu Niel," Denada menjatuhkan beberapa tetesan air mata dipipinya.

"Bukan gitu, tapi-- eum, gimana ya? Yaudah, pulang ini kita jalan ke Mall aja gimana? Sebagai permintaan maaf," Daniel membujuk Denada.

Ya, ini pertama kalinya Daniel mengajak Denada pergi keluar.

Alasannya, karena lelaki itu sepanjang hari melayani para perempuan simpanannya, tanpa memberi secuil perhatian kepada Denada.

Jika tahu begini, untuk apa ia menjadikan Denada sebagai pacarnya? Apa gunanya Denada bagi Kang Daniel? Hanya seperti pajangan.

"Ya, aku mau," kata Denada mengangguk senang.

"Tapi, kamu harus memaafkan aku dulu, dan melupakan kejadian tadi. Anggap itu tidak pernah terjadi, oke?"

Denada mengangguk seraya tersenyum.

Bodoh memang, dia tidak tahu itu hanya jurus ampuh Kang Daniel untuk merayu perempuan agar memaafkannya.

--OO--

"Habis ini kita mau kemana, Niel?" Denada bertanya pada Daniel yang ada disampingnya.

Daniel menengok, "Kamu lapar? Ayo kita makan!"

Lagi-lagi, Denada mengangguk antusias diperlakukan seperti itu oleh Kang Daniel.

Daniel dan Denada berjalan ke sebuah cafe didepan Mall yang baru saja mereka datangi.

Lalu, Daniel mengajaknya duduk dipojok dekat jendela seraya memesan makanan.

Cukup membutuhkan waktu 20 menit mereka sudah selesai bermakan malam.

Ya, ini sudah malam.

Daniel memandangi Denada yang sedang menatap layar handphonenya, "Aku baru sadar, ternyata kamu cantik sekali."

Denada tersentak, "Ah? Apa maksudmu?" gadis itu sedikit gugup.

Daniel mulai memberikan ekspresi smirknya, kemudian dipeganglah pipi Denada dengan lembut.

Denada semakin gugup, jantungnya berdebar kencang.

"Maukah kamu menemaniku malam ini?" itulah pertanyaan yang terlontar dari seorang Kang Daniel.

Oneshoot WannaOne Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang