"Surat merah jambu" - Yoon Ji-Sung

237 10 3
                                    

By khayrose88

Archimedes dan Newton tak akan mengerti,

Medan magnet yang berinduksi di antara kita.

Einstein dan Edison tak sanggup merumuskan E=mc2

Ah tak sebanding dengan momen cintaku.
Pertama kali bayangmu jatuh tepat di fokus hatiku,

Nyata, tegak, diperbesar dengan kekuatan lensa maksimum.

Bagai tetes minyak milikan jatuh di ruang hampa,

Cintaku lebih besar dari bilangan avogadro.

Walau jarak kita bagai matahari dan Pluto saat aphelium,

Amplitudo gelombang hatimu berinterfensi dengan hatiku.

Seindah gerak harmonik sempurna tanpa gaya pemulih,

Bagai kopel gaya dengan kecepatan angular yang tak terbatas.

Energi mekanik cintaku tak terbendung oleh friksi,

Energi potensial cintaku tak terpengaruh oleh tetapan gaya,

Energi kinetik cintaku = -mv~.

Bahkan hukum kekekalan energi tak dapat menandingi hukum kekekalan di antara kita.

Lihat hukum cinta kita

Momen cintaku tegak lurus dengan momen cintamu,

Menjadikan cinta kita sebagai titik ekuilibrium yang sempurna,

Dengan inersia tak terhingga,

Takkan tergoyahkan impuls atau momentum gaya,

Inilah resultan momentum cinta kita…

(Puisi Nyomot di Google-author)

Gadis itu tertawa dengan keras setelah membaca Surat merah jambu yang ada di tangannya dia tak segan-segan membaca asal tulisan itu.

"Tertanda Yoon Jisung," tawa Gadis yg bernama Ochy itu semakin lebar. Lelaki yang selama ini paling culun di kelas berani-berani mengurimi surat merah jambu yang sangat wangi. Gadis cantik yang terkenal suka membully itu masih tertawa jahat melihat Ji-Sung yang pucat di kursi dia duduk.

Suara dentang kakinya yg keras membuat seluruh kelas yang tadinya tertawa kini pun hanya diam memperhatikan apa yang akan Gadis itu lakukan.

Tepat di depan lelaki itu pun, Ochy mendekatkan wajahnya menatap mata lelaki yang bermata juga belo. Mereka saling pandang hingga beberapa saat.

"Suratnya lucu," kata Ochy dengan senyuman mengejeknya. Dia pun menaruh surat itu di atas meja dan tangan lelaki itu menarik ujung surat itu.

Tapi tangan lentik Ochy tak berhenti dia mengambil surat itu kembali, menariknya kemudian merobek-robek hingga berukuran kecil. Setelah itu potongan kecil itu dia sebar di atas kepala lelaki bermarga Yoon itu.

"Ochy," kata Ji-Sung menatap mata Ochy yang marah.

"Diam, selamat semoga kamu bahagia bersama Ayi, kalian sangat cocok," bisik Ochy tersenyum. Dia baru menyadari orang yang selama ini dia bully adalah orang yang berharga baginya.

Tulisan itu tak seluruhnya dibaca, ada nama gadis yang Yoon Jisung cintai dan itu adalah Ayi sahabat Ochy sendiri yang juga salah satu korban bully gokil darinya.

Ochy adalah pembullyan yang ramah tidak menggunakan kekerasan yang dia gunakan hanya bullyan banyolan kocak. Makanya dia sangat dicintai di kelas. Tapi gadis ramah itu hanya baik pada orang-orang kecuali pada dirinya sendiri.

Oneshoot WannaOne Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang