Hari yang Melelahkan

1.9K 101 10
                                    

******Happy Reading******



Mohon maaf kalau ada typonya.


    Setelah merasa tenang dan tangisnya mereda, Ify keluar dari toilet itu dan langsung menuju ke ruang kepala sekolah. Di sepanjang perjalanannya, orang- orang menatapnya berbeda- beda. Ada yang menatapnya kasihan, jijik, dan sinis kearahnya. Ify terus berjalan dengan menunduk tak berani menatap orang- orang itu.

Sesampainya di ruang kepala sekolah, ia mengetok pintu ruangan itu.

*tok*tok*tok*

" Silahkan masuk." sahut sang kepala sekolah dari dalam ruangan. Ify masuk ke ruangan itu. Kepala sekolah itu memandang Ify dengan wajah terkejut dan heran. Kepala sekolah itu bernama Bu Dina.

" Oh Ify si murid baru. Kenapa baju kamu basah, fy ?" tanya Bu Dina.

" Tadi saya kecebur kolam renang di belakang sekolah karna tersandung kaki saya waktu mencari ruangan ini, bu." jawab Ify. Yah memang benar SMA Varuna memiliki kolam renang sendiri. Fasilitas di sana sangat lengkap. Ia terpaksa berbohong kepada Bu Dina. Ia takut Shilla cs akan semakin membullynya jika ia mengadu.

" Oh gitu. Lain kali hati- hati kalau berjalan. Sekarang ikut saya ke koperasi untuk membeli baju untuk kamu.'' kata Bu Dina lagi.

" Sebelumnya terima kasih, bu. Tapi tidak usah membelikan baju untuk saya. Itu merepotkan ibu. Baju ini masih bisa dipakai kok. Nanti kering sendiri.'' tolak Ify dengan halus.

" Tidak apa- apa, fy. Saya ikhlas membelinya untuk kamu. Lagi pula apakah kamu mau masuk kelas dengan keadaan basah kuyup ?" sanggah Bu Dina.

" Tapi, bu ?"

" Tidak ada tapi- tapian. Ayo ikut ibu ke koperasi !" ajaknya.

Akhirnya Bu Dina dan Ify menuju ke koperasi. Sesampainya di sana Bu Dina langsung memilihkan baju untuk Ify. Setelah dapat beliau menyuruh Ify untuk memakai baju tersebut serta mengantar Ify ke kelasnya setelah Ify selesai ganti baju.

Setelah meminta izin dari guru yang berada di kelas. Bu Dina pun kembali ke ruangannya. Sedangkan Ify masuk kelas untuk mengikuti pelajaran. Sebelumnya ia di persilahkan guru itu untuk memperkenalkan diri.
Tanggapan dari teman- teman sekelasnya bermacam- macam seperti orang- orang yang menatapnya waktu perjalanan menuju ruang kepala sekolah tadi.

Ia langsung menuju sebuah meja kosong yang berada di belakang dan pojok sendiri. Karena semua meja sudah penuh, ia terpaksa duduk di situ. Selang beberapa menit, pelajaran pun dimulai.

Semua murid tampak memperhatikan guru itu saat menjelaskan. Karena kalau kita ketahuan tidak memperhatikan beliau mengajar maka kita akan mendapat hukuman dari guru chemistry itu. Guru yang bernama Lia itu adalah guru yang terkenal killer. Sehingga murid- murid takut kepadanya.

Tampak Ify yang serius memperhatikan Bu Lia yang mengajar. Ia sangat menyukai pelajaran chemistry itu. Baginya kimia itu menyenangkan. Apalagi ketika praktik di laboratorium. Rasanya senang sekali. Ia termasuk orang yang mempunyai otak yang berada dikategori pintar. Akibatnya, ia bisa mendapat beasiswa sekolah di sini. Mungkin hanya Ify yang menanggapi pelajaran ini dengan antusias lainnya mah boro-boro. Masuk telinga kanan keluar telinga kiri ibaratnya.

Walaupun ia hanya gadis miskin tapi ternyata Tuhan memberikan kelebihan yang lebih menurutnya. Yaitu otak diatas rata-rata baik. Berarti Tuhan Maha Adil. Setiap manusia selalu punya kelebihan diatas kekurangan dan kekurangan atas kelebihan. Ia bersyukur akan hal itu. Bahkan ia berjanji akan menggunakan kepintarannya untuk kebaikan.

Silahkan vote and coment.
Jangan kapok baca cerita gaje saya😀😀
Thanks for reading😘😘

LOVE FOR IFYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang