Menjauh

1.5K 92 0
                                    

******Happy Reading******





Pagi ini masih sama dengan pagi yang sebelumnya. Rio masih menjauhi Ify semenjak kejadian itu. Ify merasa sedih dengan kondisi yang sekarang ini. Baru sekejap saja, ia merasa dekat dengan Rio. Ehh sekarang sudah ada masalah saja.

Kini tak ada lagi Rio yang menemani Ify menunggu sang adik di rumah sakit. Meskipun Rio tetap menepati janjinya soal biaya rumah sakit. Tetap saja Ify merasa kurang jika Rio tak ada lagi di dekatnya.

Ditambah pula sang adik yang belum juga sadar dari komanya. Hal itu membuat Ify semakin sedih. Ingin sekali rasanya menumpahkan beban berat yang dipikulnya ini. Tapi pada siapa?

Sudah beberapa hari ini Ify tidak masuk kerja. Yaa karena dia sibuk mengurus adiknya. Dan hari ini sepulang sekolah ia berniat kembali masuk kerja. Kalau dia kelamaan libur kerja. Uang dari mana untuk membiayai hidupnya.

" Ehh Ify udah kerja lagi! Adik lho udah sembuh?" tanya teman Ify di restoran itu.

" Belum kak dia masih belum sadar dari komanya." jawab Ify.

" Semoga adik lho cepet sadar ya Fy."
" Iya makasih kak."

" Fy anterin pesanan ke meja itu ya Fy!"

" Baik kak."

Ify pun langsung mengerjakan apa yang senior Ify di restoran itu perintahkan. Ya Ify kembali ke restoran sepulang sekolah ini.

Di lain tempat keempat cowok itu sedang berada di rooftop sekolah. Ke empat cowok itu adalah Rio, Alvin, Iel dan Cakka. Padahal bel pulang sudah berbunyi sedari tadi. Tapi karena Rio masih ingin di sini, ia bosan di rumah karena sepi. Akhirnya ketiga sahabatnya itu menemani Rio sekarang ini. Ia paham apa yang Rio rasakan.

Orang tuanya yang sering bepergian membuat Rio merasa sepi di rumahnya. Kadang Rio merasa lelah dengan keadaan ini. Ingin rasanya ia bisa dekat dengan papa dan mamanya. Ia juga ingin seperti keluarga diluaran sana. Bisa dekat dengan orang tuanya bisa bercanda bersama disaat waktu santai.

Hal itu belum pernah Rio dapatkan selama ini. Orang tuanya yang super sibuk membuat mereka jarang di rumah. Bahkan hal itu sudah Rio alami sejak kecil. Dia di rumah hanya dengan pembantunya. Intinya Rio kurang kasih sayang dari orang tuanya.

" Yo pulang yok?" ajak Cakka karena ingin pulang.

" Iya Yo. Ntar kita main ke rumah lho. Nemenin lho. Pulang yok gue bosen di sekolah mulu!" kata Iel.

Rio langsung beranjak dari duduknya.

" Mau kemana Yo?"

" Katanya mau pulang! Gimana sih!" kata Rio kesal.

Rio berjalan ke luar rooftop diikuti ketiga sahabatnya itu. Sesampainya di parkiran Rio bertanya.

" Kalian mau ke rumah gue?"

Cakka dan Iel mengangguk.

" Lho Vin?" tanya Rio pada Alvin yang diam.

" Gue ngikut aja." sahut Alvin.

" Yo?"

" Apa?"

" Gue laper! Makan dulu ya di resoran itu?" kata Cakka sambil menujuk restoran dekat sekolahnya.

" Hmm." sahut Rio dengan deheman.

Akhirnya keempat sahabat itu menuju ke restoran yang dimaksud. Restoran yang dimaksud adalah restoran tempat Ify bekerja.

" Lho mau pesen apa?" tanya Cakka pada sahabatnya.

" Samain aja sama lho." sahut Iel.

" Lho berdua mau pesan apa?" kali ini Cakka bertanya pada Rio dan Alvin.

LOVE FOR IFYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang