Malaikat Penolong

2K 93 4
                                    

******Happy Reading******

Maaf baru bisa update karena banyak sekali halangan buat bikin lanjutan nih cerita. Maaf banget kalau ceritaku gak memuaskan kalian.

Maaf kalau banyak typo. Mohon dimaklumi karena soal EYD, diksi dan lainnya aku tidak begitu menguasai.

Rio pulang ketika malam , karena tadi ia mampir dulu ke kafe miliknya. Yah Rio sudah memiliki kafe sendiri dari hasil kerja kerasnya. Walaupun ia anak orang kaya, tapi ia tak pernah mau dimanja. Ia selalu berusaha mandiri. Inilah nilai plus dari seorang Bario Kenzo Varuna. Selain wajah rupawan ia juga seorang pekerja keras.

Ia sudah merintis kafe ini sejak ia berada di bangku kelas 3 SMP. Kafe ini awalnya memang dimodali sang papa. Tapi seiring berjalannya waktu kafe ini semakin berkembang. Hingga kafe ini diurus oleh Rio sendiri tanpa bantuan dari sang papa.

Saat perjalanan pulang dari kafenya. Mata Rio menyipit ketika melihat cewek cupu berjalan di pinggir jalan.Rio yakin bahwa itu  Ify si cupu. Kira-kira beberapa meter di depan dari posisi Rio sekarang. Seketika seringaian jahil muncul dibibir Rio.

Rio melambatkan laju mobilnya ketika sudah mendekati posisi Ify. Selanjutnya, ia membuka kaca mobilnya.

" Elahhh si cupu lagi. Kenapa gue selalu lihat muka jelek lho. Kasian banget lho malem-malem pulang sendirian. Diculik orang jahat tau rasa lho!" cecar Rio pada Ify.

Ify hanya diam. Tak mau menanggapi omongan Rio.

" Hehh cupu! Lho punya mulut gak sih! Kalau ditanya ya dijawab! Jangan sok tuli deh lho!" ucap Rio lagi.

" Maaf kak Rio. Terus Ify harus jawab apa? Pertanyaan kakak juga retoris amat!" jawab Ify.

" Serah deh! Awas aja kalau malem-malem gini banyak orang jahat keluyuran. Hati-hati loh?" kata Rio menakut-nakuti Ify. Dan berlalu meninggalkan Ify sendirian.

^^^^^^

Tak selang beberapa menit. Tampak gerombolan orang berbadan besar-besar di depan Ify. Sepertinya mereka itu preman. Ify mulai takut karena mengingat kata-kata Rio tadi. Tapi, ia berusaha menepisnya dengan terus berjalan ke arah gerombolan preman itu. Karena itu memang satu-satunya jalan pulang ke rumahnya.

" Ehhh ada cewek bro!" ucap salah satu preman itu.

" Iya nih masih mulus?" tambah preman lainnya.

" Perawan nih pastinya!" kata yang lainnya.

" Enak nih malem-malem ditemenin perawan! Neng sini deh temenin abang!" ucap dan panggil si preman pertama pada Ify.

" Maaf bang? Saya buru-buru pulang!" tolak Ify.

" Ngapain buru-buru sih. Disini dulu ah!" ucap preman itu dan mencekal tangan Ify.

Ify berusaha melepas cekalan ditangannya. Dia juga berteriak minta tolong.

LOVE FOR IFYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang