Pertengkaran

1.4K 96 3
                                    

******Happy Reading******

Sorry for typos






" Fy! Ify! Fy!" ucap Gabriel sambil menggoyangkan tubuh Ify.

" Eh ada apa kak?" tanya Ify setelah sadar dari lamunannya.

" Udah sampai nih." kata Gabriel.

" Hah!"

Ify terkejut lalu mengedarkan pandangannya ke sekitar ternyata sudah sampai di restoran tempatnya bekerja. Kemudian ia turun dari motor Gabriel.

" Lho kenapa nglamun kaya gitu?" tambah Gabriel lagi.

" Eng enggak ada apa-apa kak hehe. Ya udah makasih kak udah anterin Ify. Maaf ngrepotin ya kak." kata Ify setelah turun dari motor Gabriel.

" Sama-sama. Santai aja gak ngrepotin kok." katanya.

" Ya udah Ify masuk dulu ya mau kerja." kata Ify.

" Oke! Semangat kerjanya ya?" ucap Gabriel.

" Siap! Dadah kak!"

Gabriel masih setia menatap Ify sampai tubuh Ify sudah tak terlihat karena Ify sudah memasuki restoran itu. Senyum tipis tersungging dari bibir cowok tampan itu. Lalu ia memakai helmnya dan bergegas pulang ke rumahnya.

Gabriel tidak jadi pulang ke rumah melainkan menuju rumah Rio sahabatnya. Ia berfikir kalau sahabat-sahabatnya yang lain pasti ada di rumah Rio. Selain itu, daripada ia di rumah kesepian mending ngumpul bareng sahabatnya.

Motor Iel sudah memasuki area rumah Rio. Di depan rumah sudah terparkir mobil Rio ditambah dua motor juga terparkir di sana. Motor milik Alvin dan Cakka. Gabriel tersenyum karena melihat Alvin dan Cakka masih di rumah Rio. Buru-buru Gabriel memakirkan motornya di dekat motor Alvin dan Cakka.

Setelah selesai, ia mulai melangkahkan kaki menuju rumah Rio. Tanpa salam tanpa ketuk pintu Gabriel memasuki rumah Rio. Karena ia memang sudah terbiasa akan hal itu. Alvin, Gabriel dan Cakka memang menganggap rumah Rio seperti rumah sendiri. Dan sang tuan rumah pun tak mempermasalahkan hal itu.

Mata Gabriel tak melihat tiga sahabatnya di ruang tamu. Lalu Gabriel melanjutkan langkahnya ke kamar Rio. Sesampainya disana tanpa permisi Gabriel membuka pintu kamar Rio.

Di sana terlihat ketiganya bermain PS dengan bungkus makanan berserakan di sekitarnya. Saat Gabriel membuka pintu sontak ketiganya menoleh ke arah Gabriel.

" Udah pulang lho?" tanya Cakka ketika Gabriel mulai melangkah masuk ke dalam kamar itu.

" Udah." sahutnya singkat.

" Lama amat lho anterin si Ify?" tanya Cakka lagi.

" Iya tadi Ify minta anterin ke rumah sakit terus gue ikutan masuk buat lihat adiknya dan gue anterin Ify lagi buat kerja." jelas Gabriel.

" Jadi cukup lama lah gue berduaan sama Ify hehe." tambah Gabriel sambil terkekeh.

Rio yang mendengar itu sontak menatap Gabriel dengan tajam. Entah kenapa ia merasa marah dengan ucapan Gabriel tadi.

" Kenapa, Yo?" tanya Gabriel ketika ia menyadari tatapan tajam Rio.

Rio tidak menjawab. Kemudian ia kembali berkutat dengan PSnya.

" Yel lho ikutan PS gak?" tawar Alvin karena Gabriel masih setia di tempatnya berdiri.

" Ikut dong." jawabnya kemudian ia ikut bermain PS bersama sahabatnya itu.

" Lho suka sama Ify?" tanya Rio tiba-tiba.

" Hah!" respon Cakka berlebihan.

" Gue gak suka sama Ify, Yo." kata Cakka.

LOVE FOR IFYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang