Tabrakan

1.6K 72 13
                                    

******Happy Reading******





Semoga kalian suka😊




" Dari mana aja, Yo?'' tanya Alvin ketika Rio baru saja memasuki kelasnya.

" Rooftop." jawab Rio singkat.

Alvin hanya meng o kan mulutnya. Tak bertanya lebih pada Rio karena dia tahu kalau suasana hati Rio yang tidak baik. Takut jika dia terus bertanya pada Rio akan tambah memperburuk suasana hati Rio. Jadi Alvin tak melakukannya.

Cakka yang sedari tadi sudah gatal ingin mengintrogasi Rio harus memendam keinginannya itu. Penyebabnya adalah tatapan mata Alvin yang menginterupsi dirinya supaya dia tak bertanya macam-macam pada Rio. Akhirnya Cakka menutup rapat mulutnya.

Tak selang lama, bel masuk berbunyi. Bersamaan itu, Gabriel memasuki kelas dengan wajah bahagia.

" Kenapa lho, Yel?" tanya Cakka penasaran.

" Gak kenapa-napa. Nanti gue ceritain. Pulang nanti mampir ke kafe Rio dulu yah?" jawab Gabriel sekaligus mengajak sahabat-sahabatnya.

" Oke. Tumben?" kali ini Alvin yang bertanya.

" Gue mau ngenalin kalian ke seseorang." jawab Gabriel.

" Siapa?" Cakka bertanya.

" Pokoknya ya seseorang. Nanti juga lho bakalan tahu." jawab Gabriel sok misterius.

Ketika Cakka ingin memberikan pertanyaan lagi, guru sudah memasuki kelas mereka. Sehingga perbincangan mereka terpaksa berhenti. Dan mereka, Alvin, Gabriel, dan Cakka lupa tidak membangunkan Rio. Ketika Alvin baru saja akan memegang lengan Rio, gerakannya terhenti karena guru itu sudah menyadari Rio yang tertidur.

" Rio!!! Kamu ke sekolah ingin belajar atau tidur!! Kalau cuma mau tidur cepat kamu keluar dari kelas ini!" teriakan keras guru itu membuat Rio buru-buru bangun.

" Saya mau belajar bu." jawab Rio cepat.

" Kalau mau belajar, mending kamu cuci muka terlebih dahulu!" perintah guru itu.

Tanpa berkata apapun, Rio melaksanakan apa yang guru itu perintahkan. Dia menuju toilet dengan perasaan yang berdebar. Entahlah apa yang membuat dia berdebar seperti itu. Dia tidak tahu.

Rio mengesampingkan perasaan itu. Lalu tetap berjalan menuju ke toilet. Karena dia terburu-buru, membuatnya tak menyadari ternyata dari arah lawan seseorang juga berjalan dengan terburu-buru. Dan akhirnya.....

*brukkk*

Rio dan orang itu bertubrukan. Orang itu jatuh menimpa Rio. Ketika itu suasana koridor sangatlah sepi karena memang saat itu sudah jam masuk. Dan saat Rio menatap siapa yang jatuh menimpanya itu, dia membulatkan matanya terkejut. Begitu juga dengan orang itu.

^^^^^^

Sekembalinya Ify dari rooftop. Ketika dia sudah berada di kelasnya, tiba-tiba dia merasa ingin buang air kecil. Saat itu guru belum memasuki kelas Ify. Akhirnya dengan terburu-buru Ify berlari menuju toilet.

" Akhirnya, lega juga." ucap Ify ketika dia keluar dari toilet.

Setelah itu, dia kembali ke kelas dengan langkah tergesa-gesa. Takut kalau nanti kelasnya sudah ada guru masuk makanya dia terburu-buru. Tak memperhatikan ke depan yang ternyata ada seseorang yang juga berjalan dengan tergesa-gesa. Dan akhirnya tabrakan pun tak dapat dihindari.

*brukk*

Ify jatuh menimpa orang itu. Orang itu adalah Rio. Sama halnya dengan Rio yang membulatkan matanya, Ify juga membulatkan matanya ketika tahu bahwa Rio lah yang ditabraknya.

LOVE FOR IFYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang