CRAG

1.9K 85 0
                                    

******Happy Reading******

Maaf kalau banyak typo.

Maaf baru bisa update karena tubuh kurang fit ples tugas numpuk jadi terbengkalai nih cerita. Oke abaikan malah curhat nantinya😀😀

Hope you like guys😊😊

Setelah punggung Ify sudah tak terlihat, Rio bergegas ke kelasnya. Ia berjalan dengan santai di koridor sekolahnya. Semua mata di koridor memandang Rio dengan tatapan memuja bagi kaum hawa sebaliknya bagi kaum adam mereka memandang Rio dengan tatapan kesal dan iri pastinya. Karena ketampanan seorang Bario Kenzo Varuna tidak ada tandingannya. Walaupun dia tidak tebar pesona tapi pesonanya udah nyebar sendiri *ckck. Sepertinya pesonanya nyebar secara otomatis *hhaha.

" Hai kak Rio. Ini ada cokelat buat kakak. Dimakan ya? ucap salah satu gadis yang berada di koridor itu yang nampaknya seorang adik kelas.

Rio menerima cokelat itu dengan tatapan datar andalanya. Siswi tadi seneng abis cokelatnya diterima bahkan sampai loncat-loncat. Tapi siapa sangka sesampainya di dekat tempat sampah, Rio melemparkan  cokelat tersebut asal-asalan dan cokelat itu berakhir di dalam tempat sampah.

Siswi tadi mematung. Rasanya sakit seperti ketika sudah terbang sampai langit tertinggi eehhh dihempaskan lagi dengan sadis. Dan jangan lupakan betapa besar rasa malunya sekarang ini. Dia sudah seneng-seneng bahkan lompat-lompat gaje ehhh dibuang akhirnya.

Siswi lain yang ingin memberi cokelat atau hanya ingin menyapa jadi mundur teratur. Nyalinya menciut seketika melihat respon Rio yang sedemikian hingga. Memang selama ini Rio belum pernah menerima pemberian dari para fans nya. Dan tadi dia menerimanya sungguh hal yang mengejutkan bagi mereka. Tapi mereka akhirnya sadar bahwa Rio ya tetap Rio. Manusia dingin, kejam dan tak berperikemanusiaan. Walaupun begitu nyatanya pengagum Rio masih banyak aja.

Sesampainya di kelas, Rio melihat sohibnya sedang berbicara pada cermin kecil dalam genggaman orang itu. Siapa lagi kalau bukan Cakka. Cowok dengan sejuta kenarsisannya.

" Cermin-cermin! Nyatanya orang ganteng gimanapun tetep ganteng!" ucapnya.

" Gue kok ganteng amat ya? Ahhh pantes aja fans gue bejibun!" tambahnya lagi.

'' Iya sih. Gue itu paling ganteng di CRAG. Alvin Gabriel mahh kalah ganteng dari gue. Apalagi si item nan pesek itu!Kegantengannya gak ada sepucuk kuku dari kegantengan gue! Tapi kok fans nya banyakan Rio ya? Padahal jelas-jelas gantengan gue kemana-mana! Iya gak?'' tanyanya pada cermin dalam genggamannya dengan sejuta celotehan-celotehan yang menjurus menjelek-jelekkan sohibnya.

" Aduhhhh!!!! Siapa sih yang geplak gue. Sok banget. Iri ya kalau gue ganteng!" seru Cakka yang belum mengerti siapa yang menampol kepalanya.

Cakka langsung memutar tubuhnya ke arah si pelaku. Dan cakka hanya bisa memelototkan matanya.

" Ehhh Rio ganteng? Tumben udah berangkat?" ucap Cakka sambil nyengir.

" Lho tadi bilang apa hah! Lho tadi ngatain gue! Sampai bawa-bawa hidung gue segala. Ngerasa lho yang paling cakep hah! Ngaca woy ngaca! Lho sama gue jelas cakepan gue lah! Buktinya Fans gue lebih banyak dari lho!" semprot Rio kepada curut satu itu.

" Ehhh maaf yo? Bukannya gimana yah? Emang nyatanya gue sama lho tuh cakepan gue! Cewek-cewek aja yang sliwer matanya makanya fans lho lebih banyak!" kekeh Cakka.

" Bodo amat Kka bodo amat! Capek gue ngadepin orang macam lho!" pasrah Rio yang capek bila harus berdepat dengan orang narsis seperti Cakka. Kalau diladeni mungkin tahun depan baru selesai. Rio beranjak dari tempatnya dan segera menghampiri bangkunya.

Untung sohib gue! batin Rio sambil ngelus-ngelus dada.

" Ngapain lho ngelus-ngelus dada? Sesak napas ya?" tanya Cakka gaje.

" Gak Kka! Gue cuma lagi mikir aja. Gimana caranya membasmi spesies macam lho!" sewotnya.

" Yah kalau gue lho basmi. Entar dunia ini kehilangan makhluk paling tampan seantero jagat raya." ucap Cakka dramatis.

" Serah lho Kka!" tanggap Rio dan segera merebahkan kepalanya di atas meja.

" Lho kok malah tidur yo? Temenin gue aelahhh! Lho jahat amat sama gue? rajuk Cakka.

" Diem lho atau gue tendang lho keluar kelas!" marah Rio karena kesabarannya selalu diuji oleh Cakka.

" Okee-okee gue diem." sahut Cakka dengan nyali ciut karena Rio membentakknya.

" Abang Rio jahat bentak adek Cakka kaya gitu!" rajuknya lagi.

Bukkkk

Sebuah buku mendarat dengan manis di kepala Cakka. Dan pelakunya siapa lagi kalau bukan Rio. Akhirnya Cakka pun sudah tidak mengganggu Rio lagi. Kalau Rio sudah seperti itu berarti Rio tidak ingin diganggu.

Cakka meneruskan kegiatan mengaca yang sempat tertuda karena Rio tadi. Gabriel yang baru tiba di kelas memandang kedua sohibnya bergantian. Yang satu sudah terlelap ke alam mimpi yang satu sibuk bernarsis ria. Gabriel geleng-geleng melihat kelakuan sohib satunya itu. Kapan warasnya tuh bocah?pikirnya.

Gabriel mendekat ke arah Cakka dimana mejanya berada. Yahh Gabriel sebangku dengan sohib kurang warasnya itu sedangkan Rio dengan Alvin. Dua manusia es disatukan! Apa yang terjadi? Yang pasti keheningan yang terjadi.

Gabriel menepuk pundak Cakka. Karena sedari tadi Cakka menghadap tembok sampingnya. Kenapa? tanyanya lewat gerakan mata. Gabriel langsung menunjuk ke arah Rio berada. Cakka hanya menggelengkan kepalanya menanggapi Gabriel.

Gabriel hanya bisa diam. Karena tak mungkin dia bertanya langsung ke Rio. Yang ada dia akan kena semprot karena mengganggu tidur Rio. Tak selang lama, Alvin masuk kelas. Dan dia langsung ngloyor ke bangkunya. Setelah itu, menenggelamkan kepalanya di meja.

Dasar duo es. Dateng-dateng bukannya nyapa temen langsung molor! pikir Gabriel.

Kalau es ya tetep es. Dasar Rio sama Alvin mah sehati. pikir Cakka kali ini.

Mereka berdua sontak betatap-tatapan setelah mengomentari Rio dan Alvin dalam batin mereka. Keduanya hanya menggedikan bahunya. Dan menghembuskan napas pasrah mereka. Biarlah mereka seperti itu. Mungkin kalau udah ada waktu mereka bakal cerita. Yang mereka khawatirkan nanti jika guru masuk kelas. Pasti Alvin dan Rio akan diusir dari kelas. Ingin membangunkan duo es itu, tapi tidak ada keberanian. Sepertinya mereka tidak ingin diganggu.

Mereka berdoa semoga hari ini free class agar sahabatnya tidak kena semprot *sahabat yang baik. Dan doa mereka terkabulkan. Hari ini kelas free karena guru-guru akan rapat. Cakka dan Gabriel akhirnya menghembuskan napas lega.

" Yel ayo ke kantin aja. Bosen di kelas mulu. Laper juga." ajak Cakka pada Gabriel.

" Yok. Gue juga laper. Belum sempet sarapan. Nyokap gak ada di rumah. Bibi juga pulang kampung." ucap Gabriel menanggapi ajakan Cakka.

Akhirnya mereka berdua menuju kantin. Yah berdua saja. Karena dua sohibnya itu pasti tidak akan mau jika diajak ke kantin. Melihat kondisi dua sahabatnya itu. Entah apa yang membuat sahabatnya itu sepertinya malas buat sekolah. Nanti mereka akan menanyakannya jika kedua sahabatnya sudah bangu dari tidur gantengnya.

Thanks for reading😘😘

Jangan lupa vote and coment-nya😊😊 Dan tetep setia buat nunggu kelanjutannya. Terima kasih.........

Salam

Rizmhaa

LOVE FOR IFYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang