Free class

1.9K 77 4
                                    

******Happy Reading******

Maaf kalau banyak typo.

Setelah beberapa lama tertidur, akhirnya Rio pun terbangun. Matanya masih menyipit karena efek bangun tidur dan menatap ke ruangan kelas. Anak-anak yang sibuk bermain dan tampak siswi kelas itu sedang ngrumpi. Dalam pandangan Rio, ia tak melihat dua sohibnya itu. Hanya Alvin yang tertidur di sampingnya. Kemana dua sohibnya itu pikir Rio.

" Ehhh! Hari ini  free class kah?" tanyanya pada salah satu siswa yang lewat di dekat Rio.

" Iya. Guru-guru rapat."  jawab siswa itu dan bergegas menjauh darin Rio.

" Vin Alvin! Bangun woy!" ucap Rio berusaha membangunkan Alvin dengan menggoyangkan tubuhnya.

" Apaan sih yo! Gue masih ngantuk!" sahut Alvin merasa tidurnya terganggu.

" Cari Gabriel sama Cakka yok! Hari ini free class dan mereka berdua gak  ada di kelas." kata Rio memberitahu Alvin.

" Biarin lah! Mereka udah gede juga! Palingan ada di kantin." jawab Alvin.

" Ya udah kita susul ke kantin!" ajak Rio.

" Males ah yo ! Gue mau tidur aja." jawab Alvin.

" Gak boleh! Lho harus ikut gue!" kata Rio sambil menarik tangan Alvin ke keluar kelas menuju kantin.

" Ahh rese lho yo!" kata Alvin.

Rio hanya diam dan terus menarik Alvin ke kantin. Semua mata memandang keduanya dengan tatapan kagum. Dengan penampilan acak-acakan bangun tidur bukannya mengurangi ketampanan keduanya malah menambah ketampanannya. Makin kece dengan rambut acak-acakannya.

Alvin dan Rio hanya cuek menanggapi tatatapan siswi-siswi di sekolahnya itu . Bagi mereka itu sudah hal yang biasa. Tapi kali ini tatapan siswi itu sedikit berbeda seperti menahan tawa. Alvin dan Rio sedikit bingung akan tatapan mereka. Rio dan Alvin saling menatap. Seakan berbicara lewat tatapan mata. Apakah ada yang salah diantara kita?

Lalu mata Alvin menurun melihat tangannya yang sejak dari kelas digandeng sama Rio. Seketika matanya melotot. Pantas saja siswi-siswi sedari tadi menahan tawa. Mungkin mereka berpikir yang enggak-enggak. Alvin menyentak tangan Rio. Rio pun terkejut.

" Apa-apaan sih vin?" protes Rio.

" Noh tangan lho dari tadi genggam gue. Makanya siswi-siswi natap kita kaya gitu. Dikira homo kita genggaman tangan!" jawab Alvin.

" Hehe sorry vin! Gue lupa kalau gue masih genggam lho." ucap Rio sambil terkekeh.

" Ya udah. Kita lanjut aja." ajak Alvin.

^^^^^^

Sesampainya di kantin. Cakka yang melihat Rio dan Alvin memasuki kantin. Seketika ia berteriak.

" Woy Alvin Rio sini lho!" teriak Cakka.

Plakkk

" Apaan sih iel! Kok lho mukul kepala gue!" ucap Cakka tak terima atas tindakan anarkis iel.

" Lho teriak ngalahin toa kka! Bisa gangguan nih telinga gue! Lagian mereka berdua gak tuli ya! Jadi gak usah pakai teriak juga!" jelas Gabriel.

Cakka hanya cengengesan menanggapi penjelasan dari  Gabriel itu. Matanya menatap sekeliling dan hanya ada tatapan kesal dari penghuni kantin. Mungkin mereka terganggu akan teriakan Cakka.

LOVE FOR IFYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang