Aradeva Bima Saputra

1.8K 93 2
                                    

******Happy Reading******

Maaf kalau banyak typo.

Ify pulang dari restoran tempatnya bekerja pukul 09.00 malam. Ia kerja lembur karena hari ini restoran tempatnya bekerja ramai pengunjung sehingga mengharuskan dia pulang lebih malam dari hari biasannya.

Selama perjalanan pulang Ify merasa was-was takut kalau kejadian beberapa hari lalu akan terulang. Dimana ia yang dihadang oleh preman-preman yang berniat buruk padanya. Untung saja saat itu ada Rio yang menolongnya. Yang ia takutkan sekarang adalah jika ia dihadang lagi oleh preman-preman itu. Ia takut jika kejadian itu terulang dan tidak ada yang menolongnya. Ia tak dapat berpikir apa yang terjadi padanya setelah itu. Berpikir tentang itu membuat dirinya ngeri seketika.

Selama perjalanan itu tak henti-hentinya mulut Ify komat-kamit berdoa untuk keselamatannya sampai rumah. Tadi ada teman kerja Ify yang menawarkan untuk pulang bareng. Tapi, ia menolak karena ia berpikir kalau temannya itu  mengantarkannya pulang terlebih dahulu maka temannya itu akan lebih malam sampai rumahnya karena arah rumah Ify dan temannya berlawanan. Jadi, Ify lebih memilih menolak tawaran itu karena  tak mau merepotkan temannya itu.

Ify semakin mempercepat jalannya agar ia cepat sampai rumah. Seketika langkah Ify terhenti karena ia melihat sosok seseorang yang ia kenal. Dan orang itu dipukuli oleh beberapa orang. Orang itu adalah Rio. Dan sekarang yang terlihat dimata Ify kalau Rio  hampir kalah melawan sekelompok orang itu. Wajahnya sudah babak belur.

Dengan keberanian yang Ify miliki, ia berjalan mendekat ke arah perkelahian itu. Ia ingin menolong Rio, tapi ia tak tau apa yang harus ia lakukan. Karena tak mendapat jawaban akan hal itu, maka ia memberanikan diri untuk mendekat. Walaupun hatinya sudah ketar-ketir ketakutan. Tapi ketika melihat wajah babak belur Rio membuat Ify seketika ketakutan itu menguar dan keberanian itu muncul untuk menolong Rio.  Tak kuasa ia melihat Rio dalam keadaan seperti itu.

" Cupu ngapain lho kesini? Mau mati lho!!!!" tanya salah satu dari mereka yang menyadari terlebih dahulu akan kedatangan Ify.

" Lepasin dia!" jawab Ify sambil menunjuk Rio yang sudah tak berdaya sekarang.

" Hehhh enak aja lho!!! Lho mau jadi sok pahlawan buat cowok kaya dia!!! Mending lho pergi deh sebelum gue marah sama lho!" tolak dan perintah dari salah satu orang yang berbeda dari orang yang tadi. Sepertinya ketua dari kelompok orang itu.

" Aku gak akan pergi sebelum kamu lepasin dia!" jawab Ify lantang walaupun ia merasa ketakutan.

" Wahhh lho ngelawan ya!!! Lho berhasil buat gue marah!!! Kalau lho gak bisa disuruh pergi dengan baik-baik maka gue akan pakai kekerasan untuk mengusir lho!!!" ucap sang ketua dengan tajam.

" Silahkan aku gak takut. Lagian kamu cowok apaan kalau beraninya sama cewek!!!" tantang Ify. Entah darimana ia mendapat kata-kata itu. Rasanya kata-kata itu otomatis keluar dari mulutnya.

Sang ketua yang ternyata bernama Aradeva Bima Saputra. Musuh bebuyutan Rio sejak mereka masih duduk dibangku SMP. Deva yang memang orangnya bergengsi tinggi setelah mendengar kata-kata Ify tadi mulai berpikir. Kalau gue ngelawan cewek? Apakah itu pantas buat seorang Aradeva? Kesannya banci banget berani sama perempuan! Akhirnya Deva menyuruh teman-temannya untuk cabut. Ify akhirnya bernapas lega. Sebelum Deva pergi, ia menghampiri Rio dan berkata.

" Ini belum seberapa bego!!! Tunggu pembalasan gue lagi!!!" katanya.

Setelah Deva dan kawan-kawannya sudah tak terlihat, Ify segera menghampiri Rio.

LOVE FOR IFYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang