Kepada dia yang selalu terdiam diambang bisu,
Berhentikah suara terdengar sendu?
Merangkai satu kata yang tiada juga terucap.
Apa sudah berjalan kembali menuju jalanan terjal? Menapaki mimpi yang tinggal jatuh.
Hey, bukankah hidup bukan cuma tentang bisu?
Juga bisa beralaskan nestapa apalagi lara?Dia masih diam diambang bisu yang memerangkap nurani.
Tidak bicara apalagi bersuara.
Kami kembali dibungkus kerasnya bising samudra yang memberontak.
Badai menghantam karang. Riuh redam halilintar menguar.
Tapi dia tetap diam.
Tidak bersuara walau hanya sebatas kata.Salam Hangat
Ken Auliya
02032018
KAMU SEDANG MEMBACA
Balada Syair Sunyi
PuisiKumpulan puisi amatiran yang absurd.. " Aku mencintaimu tanpa syarat, Seperti rumput yang terus tumbuh, tanpa sekalipun meminta syarat buat berhenti diinjak." _Tanpa Syarat_ " Jika lupa menjadikanku mempelainya, Semoga tak ia kembalikan ingat yang...