Aku pernah bertanya kala langit malam menyapaku tanpa suara.
Pernahkah sekali saja bahagia menanyakanku?
Apakah sekali saja, bahagia itu pernah merindukanku?
Rasanya, apa langkah kakiku sudah selalu berbayangkan luka?
Memenjarakan bahagia hingga lupa ia untuk mendatangiku?Jika bahagia itu kamu,
Saat kamu pergi dan tak berniat kembali lagi, apa jelmaan bahagia itu tidak akan datang lagi padaku?
Meninggalkanku tanpa mau kembali?Yang ingin ku tanyakan di bilik tabir malam bukan bahagia yang itu.
Bukan kamu yang katanya sumber bahagia,
Bukan pula emas permata yang menyilaukan mata.
Bukan itu.Aku hanya ingin bahagia menyapaku tanpa kata.
Membelai lembut kepalaku hingga tak perlu lagi kecemasan menerpa.Aku ingin bahagia yang sederhana saja.
Bahagia yang masih mau menghampiriku meski aku diambang batas.
Bahagia yang masih mengingatku meski nyawaku nyaris meninggalkan raga.Salam Hangat
Ken Auliya
09052018
KAMU SEDANG MEMBACA
Balada Syair Sunyi
PoetryKumpulan puisi amatiran yang absurd.. " Aku mencintaimu tanpa syarat, Seperti rumput yang terus tumbuh, tanpa sekalipun meminta syarat buat berhenti diinjak." _Tanpa Syarat_ " Jika lupa menjadikanku mempelainya, Semoga tak ia kembalikan ingat yang...