Waktu

282 3 0
                                    

Yang berkuasa adalah waktu.
Mempertemukan lalu meninggalkan.
Mencari lalu hilang.

Ia cuma waktu.
Berjalan pongah tak peduli.
Tak berbalik apalagi kembali.

Dia hanya waktu.
Berkuasa atas harap juga nestapa.
Juga,
Berakhirmya sebuah temu
Atau rindu yang tak juga sirna.

Hanya waktu.
Mempertemukan sebelum akhirnya dengan begitu tak tau malunya memisahkan.
Mengukir kisah lalu menghancurkannya dalam hitungan detik.

Ya. Dia waktu.
Karenanya ada temu yang antarkan aku dan kau,
Lalu jarak yang kian lebar sebelum akhirnya hilang tanpa temu.

Waktu.
Dia yang pertemukan aku dan kau pada sebuah detik.
Tapi dia pula yang dengan mudahnya meniskalakan aku dan kau.

Waktu.
Ah. Ia tetap berjalan pongah.
Tak mau tau apa yang ia tinggalkan.
Tak peduli banyak yang memintanya berhenti.

Ya!
Dia cuma waktu.
Dengan pongah menciptakan temu lalu memisahkannya dalam detik selanjutnya.

Dia waktu.
Begitu pongah buat kabulkan pinta 'tolong berhenti sedetik saja'.




Salam Hangat
Ken Auliya
07092017

Balada Syair SunyiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang