Hey,
Apa bagimu mengagumi sunyi begitu berarti?
Membelah pekatnya malam dengan sunyi yang tiada mengakhiri?
Tidakkah sampai padamu sebait puisi yang disampaikan sang rembulan?
Bercengkrama dengan alam raya, memecah sunyi yang memekati malam.Hey,
Apa bagimu malam selalu sunyi?
Karena bagiku malam adalah surga yang menjelma pada kelam dan pekatnya langit.
Damai saat cuma bias cahya rembulan menerangi,
Dan kerlip gemintang menghiasi.
Belumkah tiba padamu sekeping asa saat malam tiba?
Kemarin, ia menghampiriku.
Membisiki sejumput asa yang menerpa jatuh.
Juga,
Hela saat ia merindu.
Hey,
Belumkah ia tiba menyapamu diantara sunyi?
Bergerak tak tau malu,
Merengsak mengikuti?Hey,
Tahukah kau syair sunyi yang disenandungkan angin malam?
Berbisik saat purnama mengintip dibalik dedaunan.
Atau...
Nyanyian yang dilantunkan langit malam saat gemintang menghiasinya,
Tahukah kau?Aku menemui mereka.
Mendengar bisikan syair yang disenandungkan angin malam,
Juga lagu yang dilantunkan langit saat gemintang menghiasinya.Katakan padaku,
Belumkah malam menawarkan secawan asa padamu?
Merayumu buat hanyut dalam kelamnya?Ah....
Aku bahkan selalu dibawa hanyut olehnya.
Menekuri mimpi yang hilang satu persatu,
Juga tenggelam saat asa mendekati.Hey,
Tidakkah kau mendengarnya?
Jantung malam yang berdetak tiada pasti,
Juga nafas rembulan saat ia hendak pergi.
Atau...
Derap langkah sunyi yang hilang saat angin menderu?
Juga,
Selaksa asa yang mati-matian kukubur paksa?Kau masih diam disana.
Bergeming dengan sunyi yang mengikuti.
Mungkin sukmamu itu terikat dengan sunyi?
Atau...
Memang tiada sedikitpun ruang buat selaksa asa berdiam disana?Salam Hangat
Ken Auliya.
11082017

KAMU SEDANG MEMBACA
Balada Syair Sunyi
PoesíaKumpulan puisi amatiran yang absurd.. " Aku mencintaimu tanpa syarat, Seperti rumput yang terus tumbuh, tanpa sekalipun meminta syarat buat berhenti diinjak." _Tanpa Syarat_ " Jika lupa menjadikanku mempelainya, Semoga tak ia kembalikan ingat yang...