Aku bergerak kelisah kala senja hendak lenyap,
Menatap miris langit yang mulai kelam.
Tak ada lagi jingga juga lembayung senja.
Lenyap bersama hilangnya senja.
Ah..
Katanya kemarin senja juga melihatku jatuh bersama lembayungnya,
Menepi susah payah diantara jingga yang tinggal satu-dua.Kemarin kutemui pula dikau dibalik bibir fajar.
Bergerak jenuh saat aku berlari. Menjauh pergi.Hey,
Apa sudah datang bagimu senja yang menjatuhkan pinta?
Sebelum akhirnya hilang bersama tenggelamnya ia.Besok,
Jika jenuhku menjatuhkan lagi asa,
Kuharap pada bayangnya berhenti ia mendekati.
Pergi hingga tiada lagi jenuh yang menjatuhkan
Juga sepi yang mendaki pergi.Salam Hangat
Ken Auliya
08082017
KAMU SEDANG MEMBACA
Balada Syair Sunyi
ŞiirKumpulan puisi amatiran yang absurd.. " Aku mencintaimu tanpa syarat, Seperti rumput yang terus tumbuh, tanpa sekalipun meminta syarat buat berhenti diinjak." _Tanpa Syarat_ " Jika lupa menjadikanku mempelainya, Semoga tak ia kembalikan ingat yang...