Sehelai kain menjuntai jatuh ke tanah,
Terhempas angin, kala ia bertiup tanpa kata.
Biaskan sejuta kata yang terlupa,
Antara hempas juga nestapa.
Ah, lalu disana kau diam tanpa suara.
Bergerak seirama angin berlalu.
Pergi jauh entah sampai dimana.
Dan jika esok ia datang menyapa,
Beritahu aku,
Jika kau sudah bersuara,
Lalu cetuskan satu kata.
Aku berhenti ditengah lontara pelangi,
Melihatmu berlalu, kemudian pergi.
ah...
Ternyata semuana cuma bak angin lalu.
Datang lalu pergi secepat ia kembali...
Lalu, bolehkah aku bertanya?
Mengapa kau datang kembali jika itu cuma buat pergi lagi?
Salam Hangat
Ken Auliya
01082017
KAMU SEDANG MEMBACA
Balada Syair Sunyi
PoesíaKumpulan puisi amatiran yang absurd.. " Aku mencintaimu tanpa syarat, Seperti rumput yang terus tumbuh, tanpa sekalipun meminta syarat buat berhenti diinjak." _Tanpa Syarat_ " Jika lupa menjadikanku mempelainya, Semoga tak ia kembalikan ingat yang...