Sudah lebih dari satu minggu kejadian di lapangan SMA 30, Damar juga sudah bersekolah lagi seperti biasa tapi teman-temannya merasa ada yang berubah dari sikap Damar semenjak ia sakit.
"Sat, lo ngerasa Damar berubah ga sih akhir-akhir ini?" Tanya Dicky
"Ah biasa dia mah, kan emang orangnya gitu" jawab Satya
"Tapi setiap kita ajak ke warnok, sekarang dia suka nolak. Jarang masuk kelas lagi" timpal Rendy
"Gue juga ga tau, biarin aja" kata Satya
Setelah sakit di tambah kejadian waktu itu, Damar jadi semakin dingin dan lebih sering menyendiri, ia lebih sering menghabiskan waktu di kamar mandi atau di belakang sekolah seorang diri. bahkan Damar hanya akan mengikuti pelajaran yang ia sukai saja yaitu matematika. Yaa disaat banyak siswa/siswi yang membenci berhitung dan menghafal rumus tapi Damar malah menyukainya.
Dan Drisa?
Damar mulai menjauhi nya lagi seperti beberapa bulan yang lalu, seolah tidak menganggap keberadaan Drisa.
Damar merasa malu, merasa tidak pantas lagi berada di samping Drisa tapi suatu kesalahan ketika ia tidak bisa mengakhiri sesuatu yang sudah ia mulai, ia malah mendiamkan Drisa lagi, mengantungkan Drisa lagi, tidak menganggap keberadaan Drisa lagi yang mungkin hanya Damar yang tau sebab dan alasannya.⚛⚛⚛
Ditempat lain
Seorang gadis sedang duduk di tepi kolam ikan milik sekolah yang berada di samping mushola, terlihat sedang memikirkan sesuatu."Sekarang apa lagi Mar? Kenapa susah banget buat nemuin lo, apa emang lo lagi menghindar dari gue?" Batin Drisa
"Heh galau lo?" Suara Shinta mengagetkan Drisa yang sedang melamun
"Ah elo ngagetin aja" kata Drisa
"Kenapa? Damar lagi?"
"Ga tau, gue bingung"
"Udah coba ngomong?"
"Gue udah coba sms tapi ga terkirim, telpon juga ga nyambung. Gimana gue mau ngomong kalo ketemu aja susah" jawab Drisa frustasi
"Udah lah Sa, mungkin dia emang udah ga mau sama lo"
"Tapi ga gini caranya Shin"
"Lo yang sabar, kalo emang dia sayang sama lo dia bakalan balik lagi ko. gue ke kelas dulu" kata Shinta sambil menepuk bahu Drisa lalu berbalik meninggalkan Drisa di tepi kolam.
Saat Drisa akan ke kelas juga ia melihat Satya sedang berjalan melewati mushola.
"Sat, Satya.." panggil Drisa
"Eh Drisa, kenapa? Damar lagi?" Tanya Satya
Drisa mengangguk
"Lo tau kenapa Damar berubah?"
"Gue ga tau Sa, bahkan dia udah ga pernah kumpul lagi sama anak-anak. Dia jadi sering menyendiri" jawab Satya jujur
"Oh gitu, yaudah thanks Sat" jawab Drisa dengan perasaan kecewa.
Hati gue bukan layang-layang yang bisa lo tarik ulur sesuka hati lo Damar.
~ Drisa Anastasya
☝
Angel Pieters - Apa Salahku?
KAMU SEDANG MEMBACA
SAMAR (Drisa&Damar) {COMPLETED}
Teen FictionBerawal dari Taruhan Damar diharuskan mencari pacar dalam waktu 30 hari, jika tidak ia harus menjalankan sanksi selama 30 hari juga. karna bagi Damar gengsi diatas segalanya terpaksa Damar menyetujui ide gila teman-temannya. Akankah berhasil? Drisa...