Sudah satu minggu ini Damar menghilang tanpa kabar, Drisa terus menerus mencarinya, ia sampai menanyakan kepada seluruh anggota Alaska.
Ketika Drisa berjalan menuju kantin, ia melihat Satya lalu menghampiri cowok itu."Satya" panggil Drisa
"Eh Sa, kenapa?" Tanya Satya
"Lo tau Damar kemana? Kenapa jarang keliatan di sekolah?" Drisa balik tanya
"Ah itu, gue denger dia sakit. Emang lo ga tau?" Kata Satya
"Sakit? Sakit apa? Ko ga ada kabar ke gue? Lo tau rumahnya?" Cecar Drisa
"Gue ga tau Sa, anak-anak juga ga ada yang tau rumahnya" jawab Satya
"Yaudah Sat, thanks infonya" kata Drisa
Satya mengacungkan jempolnya sebagai jawaban lalu ia melangkah meninggalkan Drisa.
"Damar sakit dan gue ga tau? Gue apanya Damar sih? Drisa bego!" Batin Drisa
Keesokan harinya sepulang sekolah, Drisa berencana mencari rumah Damar untuk menjenguknya, ketika sedang membeli buah untuk Drisa bawa, kebetulan Drisa bertemu dengan Rosa.
"Ca" panggil Drisa heboh
"Drisa, ngapain lo?" Tanya Rosa
"Ini lagi beli buah, lo ngapain?" Tanya Drisa balik
"Gue juga, buat nyokap. Lo buat siapa?" Kata Rosa
"Buat Damar, dia sakit gue mau jenguk tapi.." kata Drisa menggantung
"Tapi apa?" Tanya Rosa
"Gue ga tau rumahnya" jawab Drisa lesu
"Gue temenin deh, kita cari bareng-bareng gimana?" Tawar Rosa
"Serius Sa? Ah lo emang sahabat terbaik gue" jawab Drisa sambil memeluk sahabatnya itu
"Iya, malu bertanya sesat di jalan" kata Rosa
"Ca, gue mau ambil coklat dulu" kata Drisa
"Buat lo?" Tanya Rosa
"Ga tau, gue pengen beli aja" kata Drisa dengan cengiran khasnya
Setelah di rasa cukup Drisa dan Rosa mengantri di kasir
"Udah Sa?" Tanya Rosa
"Udah, yukkk" jawab Drisa
Setelah membayar Drisa dan Rosa pun langsung mencari rumah Damar yang memang daerah rumah Damar tidak terlalu jauh dengan tempat Drisa dan Rosa membeli buah.
"Ini bener daerah rumahnya Sa?" Tanya Rosa
"Iya bener, gue pernah satu angkot sama dia dan dia turun disini" jawab Drisa
"Yaudah kita cari" kata Rosa
"Kayanya masuk kesini deh Ca" kata Drisa menunjuk satu jalan yang hanya bisa di masukin oleh sepeda motor.
"Oke, Eh Sa ada orang tuh. Kita tanya yuk" ajak Rosa
Lalu Drisa dan Rosa menghampiri ibu yang sedang berdiri di depan mushola.
"Assalamualaikum" ucap Drisa dan Rosa
"Wa'alaikumsalam" jawab ibu itu
"Maaf bu, ibu kenal Damar? kita mau tanya kalau rumahnya Damar di sebelah mana ya?" Tanya Drisa ramah
"Ah iya, saya kenal neng. Itu adiknya lagi ngaji di mushola" ujar ibu itu sambil menunjuk salah satu anak perempuan
"Kalau boleh tau di sebelah mana ya bu?" Tanya Rosa
"Neng tinggal lurus aja dikit lagi, di situ ada dua rumah nah yang atas itu rumahnya Damar" jelas ibu itu ramah
"Oh iya bu, terimakasih banyak" jawab Drisa dan Rosa kompak
Drisa dan Rosa pun melanjutkan langkahnya menuju rumah yang di maksud ibu itu.
"Lo udah siap Sa?" Tanya Rosa tiba-tiba
"Siap Ca Insyaallah, udah jangan bikin gue gugup lagi dodol" omel Drisa
"Lagian lo nekat banget, gila" kata Rosa
"Udah lo diem aja ga usah banyak komen, anggap aja ini salah satu pengorbanan gue" kata Drisa sambil tertawa kecil
"Salah satu? Emang banyak?" Tanya Rosa
"Ya sebelumnya udah dan gue pikir setelah ini akan ada pengorbanan-pengorbanan yang lain" jawab Drisa
"Yaaa semerdeka lo aja Sa" kata Rosa
KAMU SEDANG MEMBACA
SAMAR (Drisa&Damar) {COMPLETED}
Novela JuvenilBerawal dari Taruhan Damar diharuskan mencari pacar dalam waktu 30 hari, jika tidak ia harus menjalankan sanksi selama 30 hari juga. karna bagi Damar gengsi diatas segalanya terpaksa Damar menyetujui ide gila teman-temannya. Akankah berhasil? Drisa...