Keesokan harinya di saat kekecewaan Drisa belum menghilang, belum juga bisa melupakan fakta kemarin dan di hari juga Drisa menemukan fakta yang lain yang membuat ia semakin marah.
Ketika Drisa melangkahkan kaki nya menuju toilet sekolah, dari jauh ia sudah melihat di dekat toilet itu sedang berkumpul beberapa anggota Alaska yang terlihat sedang membicarakan sesuatu, semakin mendekat semakin jelas apa yang di dengar Drisa.
"Jadi waktu itu kalian taruhan?"
"Iya, ini nih gara-gara idenya si bang Sat"
"Jadi ini semua ide lo Sat? Gila, pantes aja si Damar tiba-tiba deketin cewek gitu"
"Iya, gue juga sempet aneh. Itu bocah kan dingin bet ya kalau sama cewek lah tiba-tiba punya cewek aja dia"
"Awalnya juga dia ga mau, cuma yaa kita paksa aja. Dia kan gengsian mau ga mau pasti ikut"
"Tapi sayang ga ada yang kalah"
Mendengar itu Drisa mengurungkan niatnya untuk ke toilet, ia malah berbalik menuju kelasnya.
"Jadi ini ide lo Sat, Damar harus terpaksa ikut taruhan ini dan gue yang jadi korbannya? Setelah lo mainin sahabat gue sekarang gue tau fakta yang lain" batin Drisa
⚛⚛⚛
Sejak terungkapnya fakta itu di tambah Drisa belum bisa melupakan Damar, Drisa berubah.
Ia menjadi jarang kesekolah, dari satu minggu pasti selalu ada saja absen Drisa yang kosong.
Ia memilih untuk cabut sekolah bersama Rosa dan Erin yang berbeda sekolah.Drisa juga terlihat lebih sering bergabung dengan anggota Alaska, tanpa ia sadari ternyata Satya menyimpan perasaan pada Drisa.
Perhatian Satya terasa nyata, namun hingga saat ini masih ada nama Damar di dalam hati Drisa."Sa, hari ini pulang bareng gue ya. Gue anter" ajak Satya
"Ga usah Sat, makasih"
"Ga apa-apa Sa, Ya?"
"Yaudah"
"Nanti ke warnok dulu ya ambil motor".
"Iyaaaa"
Sepulang sekolah Drisa menepati janjinya untuk pulang bersama Satya, ia mengikuti Satya dan anggota Alaska yang lainnya menuju warnok.
"Jadi ini tempat nongkrong anak Alaska" batin Drisa
"Duduk dulu Sa, bentar" suara Satya menyadarkan Drisa dari lamunanya
"Ga lama kan Sat?"
"Engga, gue ngasep dulu bentar"
Drisa mengangguk, ia meneliti satu persatu anggota Alaska yang berada disana, hingga ia merasa ada yang kurang dari penglihatannya. Yaa Damar Nya tidak ada disana.
"Sa, udah yuk pulang" ajak Satya sambil membuang sisa rokoknya yang masih menyala
"Bro, gue anter Drisa dulu" pamit Satya pada teman-temannya.
Ketika motor hendak melaju Drisa mendengar salah satu anggota Alaska bersuara, Drisa tidak tau siapa karna posisi Drisa yang membelakangi mereka.
"Gelo, gelo si Satya! Player mah gitu ya. Si Damar ngilang ceweknya di embat juga"
Diperjalanan Drisa terus memikirkan perkataan salah satu anggota Alaska tadi.
"Ini Maksudnya apa? Oke Sat gue ikutin permainan lo" batin Drisa berapi-api.
KAMU SEDANG MEMBACA
SAMAR (Drisa&Damar) {COMPLETED}
Roman pour AdolescentsBerawal dari Taruhan Damar diharuskan mencari pacar dalam waktu 30 hari, jika tidak ia harus menjalankan sanksi selama 30 hari juga. karna bagi Damar gengsi diatas segalanya terpaksa Damar menyetujui ide gila teman-temannya. Akankah berhasil? Drisa...