Alaska at kantin
Ketika Damar, Satya, Dicky dan Rendy berjalan menuju kantin. Dari jauh mereka sudah melihat anggota Alaska sudah berkumpul disana.
"gilaaa, bocah udah pada ngumpul aja tuh" kata Dicky menunjuk salah satu meja yang berada paling pojok
"Wah Ren, Jangan sampe lo di bogem Gilang depan banyak orang haha bisa turun harga cabe dipasar, maksud gue harga diri lo" ledek Satya
"Ledekin aja terus, punya sohib pada jahat bet ya" jawab Rendy dengan raut wajah yang memelas
"Walaupun Gilang emang serem tapi dia ga bakal kaya gitu, lo tenang aja Ren" Kata Damar
"Es batu terbaikkk emang dah" balas Rendy tertawa kecil kepada Damar.
Sesampainya di kantin Damar, Satya, Dicky dan Rendy langsung menghampiri anggota Alaska sedang berkumpul di meja paling pojok, meja yang memang sudah dikhususkan untuk anggota Alaska.
Tidak ada yang berani menempati meja tersebut walaupun meja lain sudah penuh dan hanya tersisa meja Alaska ataupun ketika Alaska sedang nongkrong di warnok, mereka lebih memilih untuk makan di dalam kelas dari pada berurusan dengan salah satu anggota Alaska."Woyyy broh, udah pada ngumpul aja nih" kata Satya pada anggota lain yang sedang menikmati makanan atau minuman yang tersedia di kantin sekolah
"Iyalah Sat, laper kali" jawab salah satu anggota Alaska yg bernama Andri
"Eh tadi gimana? Gue denger lo lo pada kena jewer bu Deti? Haha kalian kurang beruntung"
Cowok disebelah Andri pun tertawa disusul anggota yang lainnya"Sialan lo pada, gue sumpahin kalian bakal kena juga" jawab Rendy
"Udah.. udah.. mending makan, laper gue otak dan tenaga kekuras gara-gara pelajaran bu Deti" Dicky menengahi lalu memesan satu mangkuk mie ayam
Sedangkan Damar ia sudah hanyut dengan game serta earphone kesayangannya.
"Anjuy ya si Damar, gue tau dia ganteng tapi kalo cuek gitu mana ada yang mau" kata Alwi salah satu anggota Alaska yang mempunyai mata yang minim alias sipit.
"Heh sipit! Lo kaya ga tau doi aja, doi itu bagaikan es batu, dingin bro" jawab Rendy yang membuat seluruh anggota Alaska tertawa terbahak-bahak.
Damar sungguh tidak peduli apa yang dibicarakan oleh teman-temannnya itu, karna menurutnya itu sudah biasa walaupun dalam hatinya ia juga menjawab
"Yang penting gue ganteng" batin Damar
"Eh Ren, tuh si Gilang lagi jalan kesini siap-siap aja deh lo" kata Satya
"Diem lo kambing" balas Rendy lalu mengerucutkan bibirnya
"Sorry gue telat, tadi abis ke kelas Ana dulu" Kata Gilang sambil membuka tutup botol Coca-cola pemberian Alwi
"Tadi lo kemana? Kita udah ke warnok lo malah ga ada, sialan jadi aja kena jewer bu Deti" omel Satya pada Gilang yang hanya terkekeh mendengar omelan dari Satya
"Oiya Ren, emang bener kemaren lo deketin cewek gue? Ngapain lo minta nomer Hp Ana? Ngefans lo? "Tanya Gilang serius
"Ah itu sorry Gil, gue lupa kalo Ana sekarang udah jadi pacar lo hm sorry ya gue ga ada maksud bossss" jawab Rendy dengan jari tangan membentuk piece serta cengiran khas yang memperlihatkan deretan giginya
"Komuk jir, minta dikasihanin banget lo Ren haha" ujar Satya
"HAHA santai aja kali Ren, gue bukan tipe orang yang ribut cuma gara-gara cewek, gue pengen denger dari mulut lo aja" jawab Gilang sambil tertawa
"Jadi ga ada adegan bogem-bogeman nih? Ah ga seru" kata Dicky
"Sialan lo Dic, untung Gilang baik. Unchhh bos gue memang terbaikssss" kata Rendy
"Najis, Jijik gue" balas Gilang
Damar yang sedari tadi memakai earphone sebenarnya mendengar seluruh percakapan teman-temannya, ia pun melepas earphonenya lalu membuka suara
"Gue bilang apa, Gilang itu ga kaya gitu tapi kalo gue ada diposisi dia mungkin beda cerita" kata Damar dengan wajah yang datar
Tidak terasa dengan obrolan dan candaan mereka istirahatpun berakhir, seluruh siswa/siswi yang berada di kantin kembali ke dalam kelas masing-masing begitupun seluruh anggota Alaska yang memang terdiri dari bebagai kelas.
Saat Damar, Satya, Dicky dan Rendy sampai di dalam kelas suara Satya terdengar
"Ingat bro! 28 hari lagi"
KAMU SEDANG MEMBACA
SAMAR (Drisa&Damar) {COMPLETED}
Roman pour AdolescentsBerawal dari Taruhan Damar diharuskan mencari pacar dalam waktu 30 hari, jika tidak ia harus menjalankan sanksi selama 30 hari juga. karna bagi Damar gengsi diatas segalanya terpaksa Damar menyetujui ide gila teman-temannya. Akankah berhasil? Drisa...