Pagi ini Damar, Satya, Dicky dan Rendy berlarian menuju gerbang sekolah karna mereka khawatir terlambat mengikuti mata pelajaran Bu Deti.
"Mampussss! 3 menit lagi guru killer masuk kelas" teriak Dicky frustasi
"YaAllah yang maha baik, Rendy mohon padaMU yaAllah dilambatin jam nya" kata Rendy dengan tangan terangkat, bergaya seperti orang sedang berdo'a
"Yaelah ini bocah, buruan lari kunyuk" teriak Satya lalu menarik lengan Rendy
Sambil berlari Damar membuka suara
"Lagian ngapain lo ngajak ke warnok sih Sat? Udah tau jam pertama bu Deti""Gilang nyuruh kita kesana, itu masalah kemaren Rendy minta nomer Hpnya Ana, kita udah kesana tuh bocah malah ga ada kampret emang" umpat Satya merasa kesal pada Gilang
"Pasti tuh cewek ngadu deh, hati-hati lo Ren di makan Gilang haha" ejek Dicky
"Bukannya bantuin malah dibecandain, nasib nasib gini amat jadi orang ganteng" kata Rendy sambil menepuk jidatnya
Akhirnya setelah berlarian seperti orang kesetanan merekapun sampai di pintu kelas bersamaan dengan bu Deti yang akan memasuki kelas juga.
"Kaliaaaaaaaaaan!!! Lagi-lagi kalian"
Teriak bu Deti sambil menjewer telinga Damar, Satya, Dicky dan Rendy satu persatu."Awssshh" ringis mereka bergantian
"Kalian kenapa suka sekali buat saya naik darah? Hahhh?! Pasti kalian nongkrong dulu di warung belakang itukan?"
Tanya bu Deti kesal"Warnok bu, warung Enok" jawab Rendy asal
"Diam kamu Rendy! Saya ga suruh kamu buat bicara!" kata bu Deti memperingati
"Dasar guru pms, lah ibu nanya saya jawab, dimana salahnya?" Batin Rendy
Aanu bu tadi.."baru saja Satya akan menjelaskan tiba-tiba bu Deti memotongnya
"Sudah.. sudah..
Tidak perlu membela diri waktu saya habis sama kalian, sekarang masuk kelas langsung duduk dibangku masing-masing dan jangan buat ulah" omel bu Deti"Iya buuuuuuu" jawab mereka kompak
Heningnya kelas saat pelajaran berlangsung tidak ada yang berani mengeluarkan suara kecuali jika ada sesi tanya jawab. Jika ada yang membuat ulah dan berbicara ketika tidak di izinkan untuk berbicara bersiaplah membuat macan bangun dari tidurnya.
Sebenarnya bu Deti baik hanya saja dia selalu tegas kepada siswa/siswi yang selalu membuat ulah.Waktu berjalan terasa begitu lama, seluruh siswa/siswi dikelas dibuat pusing 7 keliling dengan tugas-tugas yang bu Deti berikan.
2 jam berlalu akhirnya bel istirahatpun berbunyi."Triiinnggggggggggggg"
"Baiklah silahkan beristirahat, jangan lupa minggu depan tugas kalian harus dikumpulkan" ujar bu Deti ketika hendak keluar kelas
"Baik bu" jawab satu kelas dengan kompak
"Ahhhh akhirnya selesai juga pelajaran bu pms haha" kata Rendy tertawa sambil memasukan bukunya pada tas
"Bu pms? Apa tuh?" Tanya Damar polos
"Lo ga tau pms? Ituloh mar kalo cewek lagi mau dateng bulan kan suka marah-marah gajelas, sama noh kaya bu Deti" jawab Rendy
"Ada-ada aja lo, lagian kaya yang tau aja cewek pms" kata Damar
"Laah gue suka liat gimana kakak gue kalo lagi pms, udah kaya mak lampir tau. Bentar-bentar marah ambekan sensitif arghhh ribet deh cewek mah" jawab Rendy
"Udah-udah kenapa jadi pada ngomongin pms sih? Mending kita kantinlah minum yang dingin biar adem plus sekalian cuci mata, kali aja dapet jodoh haha "ajak Dicky
"Iyaaa, kepala gue rasanya mau petcaaah.. ini masih berasep" timpal Satya
"Hiperbola" batin Damar
Kemudian mereka melangkah kan kaki nya menuju kantin sekolah.
KAMU SEDANG MEMBACA
SAMAR (Drisa&Damar) {COMPLETED}
TeenfikceBerawal dari Taruhan Damar diharuskan mencari pacar dalam waktu 30 hari, jika tidak ia harus menjalankan sanksi selama 30 hari juga. karna bagi Damar gengsi diatas segalanya terpaksa Damar menyetujui ide gila teman-temannya. Akankah berhasil? Drisa...