50. DRISA DAN SEJUTA KENANGAN

3.9K 119 3
                                    

Acara pelepasan siswa/siswi 28 telah usai pada pukul 12 siang, setelah pamit kepada Dimas, Drisa dan ibu nya pulang menuju kediamannya.

"Sa, ibu bangga" ucap ibu Drisa memecah keheningan

"Ini berkat do'a ibu dan ayah" kata Drisa tersenyum

Lalu sang ibu memegang tangan Drisa erat dan tersenyum "Selamat ya nak, semoga kedepannya tetap seperti ini. Do'a ayah dan ibu selalu menyertaimu"

"Amin, makasih bu" ucap Drisa terharu dan langsung memeluk ibunya

⚛⚛⚛

Sesampainya dirumah, Drisa memasuki kamarnya lalu menyimpan piagam penghargaan nya di atas meja belajar. Drisa bergegas membersihkan make up nya dan berganti pakaian.
Saat berganti pakaian pikiran Drisa tertuju pada tempat itu, ya tempat yang ia namai sejuta kenangan dan Drisa rasa ia harus pergi kesana.

"Gue harus kesana" gumam Drisa,
Drisa mengambil Hp nya di dalam tas yang ia bawa ke tempat acara pelepasan, saat akan mengirimkan pesan pada Rosa, ia menghapus kembali isi pesan nya. Kali ini Drisa mengurungkan niatnya untuk mengajak Rosa menemaninya.

"Sendiri deh" gumam Drisa sambil melangkahkan kakinya keluar dari kamar.

"Bu.." panggil Drisa pada ibunya yang sedang memasak

"Kenapa?"

"Aku izin keluar ya"

"Mau kemana Sa?"

"Ketempat temen, ya?"

"Yaudah gih hati-hati, ga makan dulu?"

"Engga, nanti aja. Bye ibuuu" setelah mengecup pipi ibunya Drisa begegas menuju tempat itu seorang diri. Tidak lupa dengan permen lolipon kesukaannya yang selalu ia bawa, dan entah hari ini Drisa ingin sekali membawa buku Diary miliknya.

Di siang menuju sore ini, Drisa berjalan dengan santainya sambil sesekali melantunkan sebuah lagu.

Aku mau makan ku ingat kamu
Aku mau tidur juga ingat kamu
Aku mau pergi ku ingat kamu
Oh Damar.. mengapa semua serba kamu

Ketika Drisa tersadar satu liriknya telah ia ganti, ia pun terkekeh geli "Damar? Pacar gua kan Dimas haha" gumam Drisa lalu tertawa kecil

Sesampainya disana
Drisa melangkahkan kakinya ke tempat yang dulu ia duduki bersama Damar.

"Ngapain ya? Ah nulis aja deh" gumam Drisa lalu mengeluarkan buku Diary berwarna biru dan menulis apa yang ada di benaknya saat ini.

Sesaat setelah usai denganmu
Bagai hilang semua rasaku
Merenung aku diantara kesalahan dan harapan
Taukah kamu?
Hingga kini
setiap aku hendak memejamkan mata
Suaramu, tawamu dan semua keindahanmu
Selalu membayangi angan mejelang tidurku

Drisa terus berpikir, mencari kata yang akan ia rangkai selanjutnya namun sangat sulit "ah susah banget, ngapain ya?"

Saat Drisa sedang berpikir, ia melihat sebuah potongan kaca di atas tanah lalu ia memiliki ide untuk mengukir sebuah inisial nama pada batang pohon, Drisa mengambil potongan kaca itu, sembari memakan permen lolipop nya Drisa pun mulai mengukir.

Tiba-tiba..

"Awww" ringis Drisa lalu melihat dua jari nya tergores kaca tersebut.
Drisa tidak peduli, dengan darah yang keluar dari jari nya ia tetap melanjutkan apa yang ia lakukan. Setelah selesai Drisa melihat dua huruf yang terukir disana dengan di kelilingi gambar hati. Drisa tersenyum lalu membersihkan jari-jarinya menggunakan tissue yang ia bawa.

Tanpa Drisa ketahui sebelum ini ada seorang lelaki yang mendatangi tempat itu lalu melakukan hal yang sama dengan apa yang Drisa lakukan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tanpa Drisa ketahui sebelum ini ada seorang lelaki yang mendatangi tempat itu lalu melakukan hal yang sama dengan apa yang Drisa lakukan.

"Damar.. gue kangen" batin Drisa lalu menghembuskan nafasnya dengan kasar

Mata Drisa menatap langit yang berubah warna menjadi mendung kehitaman. Tidak lama kemudian hujan turun dengan derasnya bersama kenangan yang dengan mudahnya melintas dalam benak Drisa.
Drisa terduduk dibawah guyuran air hujan membiarkan dirinya basah kuyup, ia ingin menikmati setiap rintiknya yang membawa kenangan ia bersama Damar saat itu.

Drisa terduduk dibawah guyuran air hujan membiarkan dirinya basah kuyup, ia ingin menikmati setiap rintiknya yang membawa kenangan ia bersama Damar saat itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Semoga suatu saat nanti kita di pertemukan kembali Damar" batin Drisa

⚛⚛⚛

"Hujan pernah menahanku dengannya di tempat ini, dan juga pernah menjadi saksi ketika aku masih bersamanya. Terimakasih hujan, terimakasih sejuta kenangan dan terima kasih Damar Muariz sempat hadir dalam hidupku.
Waktu memang tidak bisa terulang kembali, tapi aku yakin waktu juga yang akan mempertemukan kita kembali"

~Drisa Anastasya

The End!❤


⚛⚛⚛

Holaaaa🤗

Mau sedikit cerita, awal nulis di wattpad itu sih niatnya biar mudah di baca aja sama seseorang. Yaaa story ini aku buat untuk dia yang bernama Damar di story ini.
Makasih banyak buat kalian yang udah dukung, makasih udah mampir di story aku yang masih amatir sekali😂 dan makasih juga buat yang selalu semangatin dan ngebantu agar ini bisa terselesaikan. Kenapa cepet? Karna dari dulu story ini emang udah ada, dari zaman masih sekolah haha aku gabung di wp tahun lalu dan baru PD publikasiin story ini sekarang-sekarang.

Sempet shock juga sih denger fakta-fakta yang baru aku tau akhir-akhir ini dari dia.
Semua orang-orang yang ada di story ini itu asli, nyata adanya hehe mungkin namanya aja yang agak aku samarin. Oiya pas ngukir di batang pohon itu kenapa D dan A? Bukan nya D dan D? Karna emang nama asli inisial aku sama dia itu D dan A😁

Dan satu lagi
Aku juga bakal lanjutin story ini, di Samar 2. Tadinya mau aku lanjut disini tapi kayanya kisahnya masih panjang deh dan karna memang di story selanjutnya bukan anak smp lagi, maaf kalau ada yang berpikiran "ko masih SMP udah kaya anak SMA aja" hmm aku pikir kalian juga pasti pernah punya cinta monyet, apalagi cinta pertama emang susah dilupain😂😂

Pokonya thanks a lot🙏
Sampe ketemu di SAMAR 2

Dea💋

SAMAR (Drisa&Damar) {COMPLETED}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang