16. RASA YANG TUMBUH

3.8K 199 0
                                    

Sejak kejadian di belakang sekolah 2 hari yang lalu, Damar terus memikirkan Drisa. Ia tidak mengerti apa yang ia rasakan saat ini, tapi yang pasti rasa peduli itu mulai tumbuh pada hati Damar.

"Eh Mar.. ngelamunin apa sih? Tanya Dicky

"Drisa, gue mikirin Drisa" jawab Damar

"Jangan-jangan lo udah mulai ada rasa nih?" Goda Dicky

"Entahlah, gue juga bingung" jawab Damar

Hari-hari berikutnya sikap Damar mulai berubah, ia menjadi semakin peduli terhadap Drisa. Saat Damar dan Drisa sedang duduk di depan kelas Damar, Satya menghampiri mereka.

"Woy! Jangan berdua-duaan mulu lo nanti yang ketiga setan lagi" kata Satya

"Iya, lo setannya" jawab Damar malas

"Kampret lo! Eh Sa, kenalin gue cewek dong. Temen kelas lo ada yang cakep ga?" Tanya Satya

"Ada yang cakep" jawab Drisa

"Siapa? Kenalin dong Sa, bete jomblo mulu" pinta Satya

"Lo cari sendiri lah, ngapain minta ke cewek gue?" Kata Damar

Mendengar itu wajah Drisa memerah, ia sangat senang karna Damar sudah menganggapnya.

"Yang cakep gue doang Sat" kata Drisa sambil tertawa

"Yaelah masa ga ada? Bete nih, Dicky sama Ajeng, Rendy ada Salsa, lah Damar sama lo. Masa gue jomblo? Bisa turun harga cabe di pasar" kata Satya memelas

Perkataan Satya membuat Damar dan Drisa pun tertawa.

"Ada sih, si Elisa. Lo mau?" Tanya Drisa

"Orangnya gimana? Cakep ga?" Tanya Satya antusias

"Lo liat sendiri aja orangnya nanti gue kenalin" jawab Drisa

"Thanks Drisa cantik" goda Satya

Mendengar itu mata Damar melotot ke arah Satya.

"Piece Mar, piece.. just kidding" kata Satya dengan cengiran khasnya.

"Yaudah gue ke kelas dulu, bay!" Satya berujar lalu meninggalkan Damar dan Drisa.

"Sana lo!" teriak Damar

Drisa pun tersenyum

"Temen lo unik-unik ya" ujar Drisa

"Emang" jawab Damar singkat

Ketika Damar dan Drisa sedang mengobrol tiba-tiba datanglah sekumpulan cewek menghampiri Damar dan Drisa.
Dengan sinis salah satu dari cewek itu membuka suara.

"Eh, ko Damar mau ya sama cewek kaya dia?" Kata cewek berambut ikal bernama Amel

"Iya, apa bagusnya coba? Cantik juga engga" saut temannya yang berambut panjang sampai pinggang

"Si Damar matanya siwer kali ya" ucap cewek berambut pendek.

Damar menyadari jika Drisa mulai merasa tidak nyaman.

"Ga usah di denger ya Sa, mereka cuma sirik aja" kata Damar menenangkan

Emosi Drisa mulai mereda karna Damar, karna senyuman Damar.

"Rasanya pengen gue jambak tuh rambut cewek-cewek itu, untung ada Damar" batin Drisa

Walaupun Drisa harus banyak di benci oleh para siswi di sekolahnya tapi ia senang karna Drisa lah yang bisa membuat es batu itu mencair.

SAMAR (Drisa&Damar) {COMPLETED}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang