Tepat hari senin, hari dimana seluruh siswa/siswi sekolah menengah pertama seIndonesia akan mengikuti Ujian Nasional atau yang biasa di sebut UN.
Pada hari ini seluruh siswa/siswi 28 di haruskan datang lebih awal dari hari biasanya, hari dimana para siswa/siswi memutar otak demi melanjutkan kesekolah yang lebih tinggi, termasuk Drisa.
Pagi ini ia terlihat begitu bersemangat untuk mengikuti ujian, bahkan Drisa sudah melupakan kejadian-kejadian buruk yang menimpa dirinya sebelum ini.
Dan soal Damar? Yaa, Drisa masih saja memikirkan nya walaupun Drisa sudah bersama dengan Dimas. Namun mulai hari ini, Drisa hanya ingin fokus dengan ujian nya saja sampai saatnya ia di nyatakan lulus.
Drisa melangkahkan kakinya menuju gerbang sekolah dengan senyuman cerah, secerah pagi ini. Ketika sedang berjalan, Drisa mendengar dari arah belakang ada seseorang yang memanggilnya.
"Drisaaaa.." Drisa menoleh dan melihat Dimas berlari kecil ke arahnya
"Dimas, baru dateng? Di ruangan berapa?"
Dimas mengangguk lalu mempelihatkan kartu ujian nya pada Drisa.
"Oh" Drisa hanya ber oh ria saja
"Kenapa ga bales sms? Tadinya aku mau ajak berangkat bareng" tanya Dimas sambil memasukan kartu ujian nya pada kantung seragam yang ia pakai.
"Oh itu, aku ga ada pulsa hehe" jawab Drisa dengan cengiran khas yang memperlihatkan deretan giginya
"Dasar, yaudah yuk masuk" ajak Dimas yang membuat Drisa mengangguk
Sebelum memasuki ruangan kelas masing-masing seluruh siswa/siswi di perintahkan berkumpul di lapangan sekolah, untuk mengikuti do'a bersama terlebih dahulu sebelum mengikuti ujian.
Setelah itu seluruh siswa/siswi di persilahkan memasuki ruangannya masing-masing.Hari pertama adalah ujian bahasa indonesia, seperti yang kalian tau membaca soalnya saja seperti sedang membaca koran. Namun bagi Drisa itu sangat menyenangkan, Drisa sangat menyukai hal yang berbau sastra, bahkan Drisa juga sangat menyukai mata pelajaran bahasa inggris, menurutnya itu sangat keren.
⚛⚛⚛
Ujian hari pertama berlangsung dengan lancar dan tertib.
Drisa keluar dari ruangan dengan senyum yang tidak pernah pudar dari wajahnya. Saat Drisa dan Shinta sedang berjalan menuju gerbang tiba-tiba Hp Drisa bergetar."Drrrrt..drrrrttt.."
Dimas Rizaldy calling..
"Hallo.. Dimas, ada apa?"
"Ga apa-apa Sa, tadi nya mau sms tapi aku baru inget kamu ga ada pulsa"
"Oh gitu, mau sms apa?"
"Aku mau nongkrong dulu sama anak-anak ya. Kamu mau ikut?"
"Hmm kayanya engga deh, aku langsung pulang aja ya soalnya bareng Shinta juga"
"Yaudah oke, hati-hati pulangnya"
"Iya Dimaaaaas"
"Bye cantik"
"Udah tutup, nanti pulsanya abis"
"Hehe iya Sa iya, kamu yang tutup"
Drisa menekan tombol merah pada Hp nya lalu memasukan kembali Hp nya pada kantung seragam yang ia pakai sambil terkekeh.
"Kenapa Sa?" Tanya Shinta penasaran
"Ini si Dimas, yaudah yuk"
"Yuk"
Lalu Drisa dan Shinta pun pulang bersama lagi, setelah sekian lama Drisa menjaga jarak dengan teman-temannya dan sekarang Drisa bersikap seperti biasa lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
SAMAR (Drisa&Damar) {COMPLETED}
Fiksi RemajaBerawal dari Taruhan Damar diharuskan mencari pacar dalam waktu 30 hari, jika tidak ia harus menjalankan sanksi selama 30 hari juga. karna bagi Damar gengsi diatas segalanya terpaksa Damar menyetujui ide gila teman-temannya. Akankah berhasil? Drisa...