Pukul 14.00 wib Rosa sampai di rumah Drisa
"Assalamualaikum" ucap Rosa lalu mencium tangan ibu nya Drisa.
"Wa'alaikumsalam, eh ada Oca. Drisa nya masih siap-siap kayanya, langsung ke atas aja gih" kata ibu Drisa
"Oh iya bu, Oca ke atas ya"
Setelah menaiki tangga, Rosa sampai di depan kamar Drisa dan mengetuknya.
"Tok..tokk..tokkk.. Sa Drisa Sasaaaaa" panggil Rosa
"Masuk Ca Rosa Ocaaaa masuk" teriak Drisa dari dalam
Rosa membuka pintu lalu tanpa di persilahkan oleh sang empunya, Rosa merebahkan tubuhnya pada kasur Drisa.
"Gue kira udah siap, dasar ratu ngaret" omel Rosa
"Yaelah, kaya yang engga aja lo"
"Yaudah buruan Sa"
"Iya iya ini udah selesai, bawel lo"
Setelah berpamitan dengan ibunya, Drisa dan Rosa melangkahkan kaki nya menuju tempat yang Drisa sebut Sejuta Kenangan.
Saat perjalanan, Rosa membuka suara
"Lo mending Sa cuma digantungin"
"Mata lo mending"
"Lah gue? Si Satya udah punya cewek Sa. Masa iya gue jadi yang kedua?"
"Masa sih Ca? Wah parah, sialan banget si Satya. Terus gimana?" Tanya Drisa kesal mendengar penuturan Rosa
"Yaaa ga gimana-gimana Sa" jawab Rosa mengendikan bahunya
"Sorry ya Ca" ucap Drisa menyesal
"Udah ga apa-apa, santai aja santai" Rosa menepuk bahu Drisa dan tersenyum
Tidak terasa Drisa dan Rosa sampai di tempat itu, terlihat sangat sepi dan hari ini cuaca sedang panas.
"Untung banyak pohon ya Sa, gerah gue panas banget" kata Rosa
"Iya, makanya gue suka sama tempat ini"
"Lo yakin Damar bakal kesini?"
"Gue ga tau Ca, berharap ga apa-apa kali"
Saat Drisa sedang melihat-lihat tempat itu, Rosa bertanya kembali
"Sa, kenapa lo kasih nama tempat ini Sejuta Kenangan?"
"Hmmm, Sejuta dan Kenangan. Yaa karna gue akan punya Sejuta Kenangan sama Damar disini"
"Yakin banget lo, kalau kalian ga ketemu lagi gimana?"
"Gue yakin, gue bakal ketemu lagi sama dia Sa apalagi kisah gue sama dia itu belum selesai. Dia masih pacar gue begitupun sebaliknya"
"Kalau dia udah ga mau sama lo?"
"Kalau emang ga mau kenapa ga bilang dari awal sebelum dia pergi, gampang kan?"
"Lo harus cari tau Sa kenapa dia tiba-tiba ngilang gitu aja"
"Pasti"
"Eh Ca, naik ke atas pohon yuk" ajak Drisa
"Gila, galau ga segitunya juga Sa, lo yakin?"
Drisa mengangguk
"Yaudah kalau lo ga mau, lo di bawah aja" kata Drisa
"Engga.. engga.. gue ikut ke atas"
Sambil memasukan permen lolipop kesukaannya ke dalam saku celana, Drisa dan Rosa menaiki pohon besar yang berada di tempat itu. Drisa yang seolah sedang mengendarai motor dan Rosa terlihat seperti sedang duduk miring di belakangnya.
"Saaaaaa, seru ini mah" kata Rosa antusias
"Gue bilang apa, tapi turunnya kudu hati-hati. Suka banyak beling"
Setelah mengatakan itu Drisa menganti posisi duduknya menghadap Drisa dan terlihat sedang memikirkan sesuatu, lalu Drisa membuka suara
"Hari ini ga hujan Ca"
"Kenapa emangnya?"
"Hari ini panas, biasanya kalau gue sama Damar kesini pasti hujan" jawab Drisa menerawang
"Damar ga akan kesini Sa"
"Lo bener, tapi kita disini sampe sore ya. Ga apa-apa kan?"
"Gue temenin Sa, mumpung gue juga lagi galau haha" jawab Rosa tertawa kecil
"Cieee galau"
"Cieee yang galau juga"
Kedua sahabat itu saling menatap lalu tertawa bersama, setelah itu mereka terhanyut dengan pikirannya masing-masing.
"Damar, sekarang lo menghilang dan gue cari kesini. Apa nanti kalau gue hilang lo bakal cari gue kesini juga?" Batin Drisa
KAMU SEDANG MEMBACA
SAMAR (Drisa&Damar) {COMPLETED}
Teen FictionBerawal dari Taruhan Damar diharuskan mencari pacar dalam waktu 30 hari, jika tidak ia harus menjalankan sanksi selama 30 hari juga. karna bagi Damar gengsi diatas segalanya terpaksa Damar menyetujui ide gila teman-temannya. Akankah berhasil? Drisa...