Sepulang sekolah saat Drisa dan Shinta menunggu angkutan umum, terlihat seluruh anggota Alaska sedang berjalan menuju entah akan kemana.
Saat Drisa melihat Damar begitupun sebaliknya, lalu Damar menghampiri Drisa"Nanti gue sms ya Sa.." kata Damar
"Ah iya, oke" jawab Drisa malu-malu
"Gue kesana dulu udah di tunggu anak-anak" kata Damar
Lalu Damar menghampiri teman-temannya yang sedang memperhatikan ia dari jauh.
Drisa hanya mampu tersenyum dan melanjutkan obrolannya bersama Shinta kemudian mereka menaiki angkutan umum yang melintas.
"Cieeee ehem..ehem.. ada yang di samperin cowok ganteng nih" goda Shinta
"Apaan deh Shin? Biasa aja ah, kagum ga masalah dong? Ga mungkin juga kan?" Jawab Drisa jujur
"Ga ada yang ga mungkin loh Sa, lo naksir kan?" goda Shinta lagi
"Terserah lo" jawab Drisa kesal
"Cieeee muka lo merah tuh merah"
Shinta menggoda Drisa terus-menerus sampai membut Drisa kesal.
Tidak terasa saking asyik mengobrol sudah saatnya mereka turun.
Tiba-tiba mereka bertemu Damar dan Dicky"Lagi? Ketemu lagi? Ko jadi deg-degan gini" batin Drisa
"Ketemu lagi kita, searah kan? Yuk barengan aja" ajak Damar
"Udah bareng aja Sa" kata Dicky
Akhirnya Drisa, Shinta, Damar dan Dicky pun menaiki angkutan umum yang sama. Ah ya ini angkutan kedua yang harus Drisa naiki karna ia sengaja turun di tempat yang lebih jauh dari yang seharusnya.
Diperjalanan pulang tidak ada yang mengeluarkan suara atau memulai pembicaraan karna Drisa yang pemalu dan Damar yang dingin.
Sampai akhirnya"Dic, duluan" pamit Damar pada Dicky
"Drisa sama temennya gue duluan ya" pamit Damar
Drisa pun membalas dengan senyuman
"Jadi daerah sini rumahnya" batin Drisa
Sesampainya dirumah
"Assalamualaikum" Drisa membuka sepatu dan mencium tangan ibu nya
"Walaikumsalam, baru pulang kamu?" Tanya ibu Drisa
"Iya bu, kak Delia belum pulang bu?" Tanya Drisa
"Belum lah Sa, ini masih sore Delia kan pulang malam, ada apa nanyain kakak kamu?" Tanya ibu Drisa
"Eh iya ya, ah ga ada apa-apa ko bu" jawab Drisa dengan cengiran khasnya.
Drisa berasal dari keluarga sederhana ia mempunyai Ibu dan Ayah yang menurutnya sempurna walaupun ia tau tidak ada yang sempurna di dunia ini, bahkan sampai saat ini Drisa belum pernah merasakan rasanya di marahi oleh orangtuanya, bukan karna di manja tapi keluarga Drisa akan menempuh jalur menasehati secara baik-baik dibanding harus memarahi.
Malam pun tiba
Setelah selesai sholat isya, suara Delia terdengar di telinga Drisa"Sa, Drisa.." panggil Delia
"Apa kak?" Tanya Drisa
"Tadi ada sms nama nya Damar, ko dia sebut kakak Drisa sih?" Tanya Delia balik
"Maaf kak tadi aku kasih nomer ka Delia, abis dia minta nomer Hp aku, kan Drisa belum punya Hp" jawab Drisa jujur
"Emang dia sms apa kak? Trus kakak jawab apa?" Tanya Drisa beruntun yang membuat Delia menghela nafas
Delia hanya menjawab kalau ia balas pesan Damar mengaku sebagai Drisa.
"Nih, nih.. smsan dah tuh sepuasnya" kata Delia memberikan Hp nya
Drisa menyambutnya dengan senang hati
"Waaaah, kakak I love you mwah" ujar Drisa sambil mencium pipi kakaknya itu
"Ada maunya aja manis" batin Delia
Sesampainya di kamar, Drisa melihat ada pesan masuk di Hp kakaknya itu
"Tinggg"
1 pesan diterimaMalam Sa :)
Malam juga Damar :) ✅
Lagi ngapain?
Lagi tiduran aja di kamar, lu? ✅
Oh, sama lagi siap-siap nih
Udah makan?Mau kemana?
Alhamdulillah udah,
lu juga udah kan? ✅Ada janji sama anak-anak
Gue juga udah kok
Eh udah dulu ya Sa
Anak-anak udah nungguOh oke deh ✅
Gue jalan dulu
lo jangan tidur malem-malem
Sampe ketemu besok
Night :)Iya, lo juga hati-hati
Jangan balik malem-malem
Night too :) ✅Drisa benar-benar senang hari ini, ia sampai berpikir "I think I'm fallin love"
Walapun Drisa tidak ingin berharap lebih karna ia tau Damar, Damar tampan dan juga anggota Alaska.
KAMU SEDANG MEMBACA
SAMAR (Drisa&Damar) {COMPLETED}
Teen FictionBerawal dari Taruhan Damar diharuskan mencari pacar dalam waktu 30 hari, jika tidak ia harus menjalankan sanksi selama 30 hari juga. karna bagi Damar gengsi diatas segalanya terpaksa Damar menyetujui ide gila teman-temannya. Akankah berhasil? Drisa...