Dua hari berlalu hari ini adalah hari dimana taruhan sialan itu berakhir, seperti biasa Damar, Satya, Dicky dan Rendy berkumpul di belakang sekolah untuk membicarakan soal taruhan yang mereka buat.
"Oke, taruhan ini ga ada yang kalah atau yang menang. Jadi gue anggap taruhan ini selesai" Satya memulai pembicaraan
"Padahal ya gue kira lo bakal kalah Mar, kan asyik bisa ngerjain lo" kata Rendy
"Bacot lo Ren" balas Damar kesal
"Yaudah..yaudah.. kita anggap taruhan ini selesai" ujar Dicky
"Kayanya besok gue bakal langsung putusin Karin deh, berisik banget dia pusing gue" keluh Satya
"Gila, anjuy! Kalo playboy gitu tuh" kata Rendy
"Yoi, semua dianggap gampang. Lo pikir cewek itu barbie yang bisa lo mainin?" Timpal Dicky
"Kalian pikir kalian ga mainin cewek? Dari taruhan aja kita udah mainin kali, cowok ganteng mah bebas" jawab Satya enteng
"Enak aja lo, gue bakal lanjut sama Ajeng. Doi bae banget" kata Dicky
"Haha jatuh cinta beneran lo? Gue juga kayanya bakalan lanjut sama Salsa" ujar Rendy
"Lo gimana sama Drisa Mar?" Tanya Dicky
Damar hanya mengendikan bahu sebagai jawaban, ia juga tidak tau harus bagaimana kelanjutannya bersama Drisa, karna memang Damar tidak mempunyai rasa apa-apa terhadap Drisa semua murni karna taruhan.
"Biar semua mengalir aja" batin Damar
Ketika sedang asyik mengobrol tiba-tiba
"DAMAR, SATYA, DICKY, RENDY!!!!!"
Suara bu Deti terdengar sangat nyaring di telinga mereka
"MASUK KELAS!!! kalian tidak mendengar bel sudah berbunyi?" Teriak bu Deti
Mereka pun langsung berlari menuju kelas.
Didalam kelas pelajaran baru di mulai sekitar 10 menit yang lalu, dengan tidak merasa bersalahnya Damar, Satya, Dicky dan Rendy memasuki kelas.
"Dari mana kalian?" Suara pak Asep guru bhs sunda menghentikan langkah mereka
"Dari toilet pak" jawab Rendy asal
"Ka toilet emang kudu rame-rame?" Tanya pak Asep kesal
"Kita kan kemanapun selalu bareng-bareng pak, solidaritas" jawab Satya
"Hicing, dariuk sia! Resep amat neangan masalah" omel pak Asep
"Jangan di tiru kelakuan teman-teman kalian yang seperti ini" kata pak Asep kepada siswa/siswi di kelas itu
Pelajaran berlangsung cepat, tidak terasa bel istirahat pun berbunyi, siswa/siswi berhamburan keluar kelas ada yang menuju kantin, mushola atau perpustakaan.
Ketika istirahat berlangsung Damar yang tengah duduk di depan kelas nya bersama Satya, Dicky dan Rendy melihat Drisa dan Shinta yang sedang berjalan menuju ruang Tata Usaha. Saat melihat Damar, Drisa pun tersenyum begitu pun sebaliknya.
Sedangkan Rendy dan Satya terus-menerus menggoda Damar."Ciee..cieeee... Kiwww disenyumin pacar" goda Rendy
"Berisik lo Tai" kata Damar
"Eh lo udah putusin Karin Sat?" Tanya Dicky
"Belum, besok kayanya atau bisa jadi sore ini" Jawab Satya
"Gelo! Serius Sat? Jahat bener" Kata Rendy
"Males gue, dia berisik" jawan Satya enteng
Tidak lama kemudian datanglah seorang cewek berambut lurus sebahu dengan gaya centilnya menghampiri Satya.
"Satyaaaa, ihh kamu kemana aja sih? 2 hari ini kenapa ga pernah sms atau telpon aku?" Cecar Karin
"Gue ada ko, ini gue" jawab Satya santai
"Ihhh Satyaaa.. aku seriusssss" kata Karin manja
"Gue juga serius Karin" jawab Satya malas
"Satya betein" Teriak Karin dengan wajah cemberutnya
"Berisik banget sih, ga liat gue lagi sama temen-temen gue?" Tanya Satya kesal
Karin pun meninggalkan Satya dengan wajah betenya.
"Awas aja lo Satya" batin Karin
KAMU SEDANG MEMBACA
SAMAR (Drisa&Damar) {COMPLETED}
Ficção AdolescenteBerawal dari Taruhan Damar diharuskan mencari pacar dalam waktu 30 hari, jika tidak ia harus menjalankan sanksi selama 30 hari juga. karna bagi Damar gengsi diatas segalanya terpaksa Damar menyetujui ide gila teman-temannya. Akankah berhasil? Drisa...