Semakin hari Drisa semakin dekat dengan anggota Alaska, bahkan terkadang Drisa ada di warnok untuk sekedar ikut nongkrong bersama anggota yang lainnya.
Teman-teman Drisa merasa aneh dengan perubahan Drisa, terutama Shinta yang memang sudah mengenal Drisa sejak di bangku Sekolah Dasar, mereka sudah tidak terlihat pulang atau pergi sekolah bersama lagi.
"Eh Sa" sapa Shinta
"Kenapa Shin?"
"Lo hari ini mau kemana? Kita balik bareng kan?"
"Sorry Shin, gue mau ke warnok dulu sama anak-anak.
"Oh yaudah Sa" setelah mengatakan itu Shinta berbalik meninggalkan Drisa.
"Sorry Shin kalau menurut lo gue berubah, gue hanya perlu tau ada apa sebenarnya" batin Drisa
⚛⚛⚛
Bel tanda bubarnya sekolah pun berbunyi Satya menghampiri Drisa yang baru saja keluar dari kelasnya.
"Sa, hari ini jadi ikut ke warnok kan?"
"Iya Sat, lo ngapain kesini sih? Kan bisa janjian di gerbang. Lo ga liat kita jadi pusat perhatian?" Omel Drisa
"Udah ga apa-apa, yukkk" ajak Satya
Drisa dan Satya terlihat berjalan berdua menuju gerbang, tiba-tiba ada sekumpulan cewek-cewek dari kelas lain membuka suara yang terdengar seperti sindiran.
"Gila ya.. kemarin sama yang sana, yang sana ilang sekarang temennya di embat juga"
"Kayanya sih mau jadi piala bergilir"
"So cantik banget"
Drisa benar-benar terlihat tidak peduli bahkan ia melanjutkan langkahnya bersama Satya, padahal sebenarnya di dalam hati kecil Drisa ia tidak ingin seperti ini.
"Udah Sa ga usah di denger" kata Satya
Drisa hanya menganggukan kepalanya sebagai jawaban
"Sat" panggil Drisa
Satya menoleh
"Lo kan lagi sama Lara, apa ga aneh sekarang lo deket sama gue?"
"Gue udahan sama Lara Sa"
"Hah, kenapa?" Tanya Drisa kaget
"Yaaa ga apa-apa, pengen aja"
"Gila semudah itu Sat" batin Drisa
Ketika langkah Drisa dan Satya akan sampai di gerbang, tiba-tiba teriakan seorang cewek pun terdengar.
"SATYAAAAA" teriak cewek itu yang adalah Lara dan teman-temannya.
Drisa dan Satya menoleh
"Jadi ini yang bikin lo putusin gue? Karna dia?" Tunjuk Lara pada Drisa
"Apa lebihnya dia daripada gue Satya?" Tanya Lara marah
"Udah Ra udah.. yang jelas gue udah ga mau sama lo" jawab Satya
"Anj*ng yaaa, Eh lo jadi cewek ga usah so kecantikan gitu deh. Kemarin sama Damar sekarang Satya, besok siapa lagi? Gilang? Rendy? Dicky? Rino? Andri? Apa mereka mau lo embat juga?"
Lara terus menerus menyalahkan Drisa, pada awalnya Drisa tidak ingin ikut campur dengan masalah Satya dan Lara namun karna Lara terus memojokan Drisa, Drisa tersulut emosi lalu ia membalas perkataan Lara dengan lantang.
"Terus masalahnya sama lo apa? Satya udah bilang kalau dia udah ga sama lo! Lo yang ga tau malu, lo itu udah di buang Lara dan lo masih aja ngejar Satya?" Balas Drisa sengit
"Kalau ngomong di jaga ya"
"Lo yang harusnya jaga mulut lo!" Balas Drisa
"Udah Sa.. udah.. kita ke warnok aja" kata Satya sambil menarik lengan Drisa.
Saat berjalan menuju warnok, Drisa terlihat sedang memikirkan sesuatu.
"Gue bilang Lara ga tau malu karna masih ngejar Satya, lalu apa bedanya sama gue? Yaa mungkin bedanya karna gue ga bisa ungkapin apa yang ada di hati gue kaya Lara tadi" batin Drisa
KAMU SEDANG MEMBACA
SAMAR (Drisa&Damar) {COMPLETED}
Teen FictionBerawal dari Taruhan Damar diharuskan mencari pacar dalam waktu 30 hari, jika tidak ia harus menjalankan sanksi selama 30 hari juga. karna bagi Damar gengsi diatas segalanya terpaksa Damar menyetujui ide gila teman-temannya. Akankah berhasil? Drisa...