🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹Happy Reading🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹
Gue memutar bola mata gue malas. Mami nyeret gue kesana-kesini dimana mana hatinya senang, dia gak tau kalau putri semata wayangnya ini udah kelelahan. Gue udah kek manekin yang dipajang depan toko, coba satu ganti lagi. Masuk toko satu sampe tokoh sepuluh dan cuman bawa tas belanja tiga. Barang gak dapet pegel iya.
"Kamu itu udah dewasa, kok pakaiannya celana sama baju terus. Sekali-kali pakai gamis. Udah gak jaman baju sama celana"
Mami gue gak nyadar kalau saat ini di lagi make celana kulot kesayangannya.
"Selama pakaian aku gak ketat gak apa apa mi. Temen-temen aku yang berhijab juga masih banyak yang pake celana"
"Ini nih yang mami gak suka sama kamu. Kalau di kasi tau ngeyel, keras kepala banget toh kamu"
"Mami, aku itu sering telat. Kalo pake gamis sulit larinya. Nanti aku malah nginjek gamis-nya habis itu jatoh, udah malu, sakit, telat lagi"
"Makanya kalo habis sholat itu gak usah tidur lagi. Ini mami beliin satu gamis di pake, awas kalo gak. Jadi cewek itu jangan kuno, katanya kids jaman no"
"Jaman now mami"
"D.C"
"Apaan tuh?"
"Dont care"
Gue ngakak abis denger bahasa inggris mami gue yang asli, medok jawanya. Sulit punya orang tua yang kelewat gaol, style gue aja di urusin.
"Ini gamisnya warna apa?"
Ini nih yang gue gak suka, mami gue itu memperlakaukan gue seolah-olah gue gak tau warna.
"Ping"
"Cocoknya dengan jilbab apa?"
"Ijo"
Plakk...kena gampar gue.
"Goblok tenan to koe ndok, kalau ping itu cocoknya warna yang sedikit gelap, atau kalo mau yang terang yo putih atau ping sekalian. Besok kalo mau pake gamisnya pake jilbab warna ping aja. Di rumah mami punya warna itu"
"Gak mau ah, entar Ayu dikira gulali berjalan lagi"
"Kuno! Terus kamu mau pake warna apa?"
"Ya warna ijo"
Plakkk....
Penyiksaan terhadap anak kandung ini namanya mahh..
"Kamu mau dikira umbul-umbul berjalan?"
"Udahlah mi. Kenapa juga beli yang warna ping, kenapa bukan warna hitam aja. Kan lebih simpel, elegan juga diliat"
"Kamu mau ke kampus atau melayat?"
"Ya udah kalo gitu warna putih aja"
"Kamu mau dikira hantu?"
"Serah mi serah.."
"Kamu ini di kasih yang gratis banyak protesnya. Di suruh bayar sendiri banyak rengekannya"
"Ayu ini manusia biasa yang gak luput dari keluhan Mi. Sesama manusia harus saling memaklumi Mi, jangan emosi melulu"
"Ya karena Mami ini manusia makanya gak luput dari emosi. Heran punya perawan satu kok kayak preman"
"Ih mami! Jangan kenceng-kenceng ngomongnya. Orang-orang pada liatin tau"
KAMU SEDANG MEMBACA
Lecturer vs Me |Campus #1| COMPLETED
ChickLit[COMPLETED]Berawal dari paksaan menjadi kebiasaan. Geraldo benar-benar memberi hukuman pada mahasiswi bandelnya yang lagi-lagi berbicara tidak sopan. Kumur air garam satu bungkus. Ayunda Yunica, mahasiswi korban garam satu bungkus. Gadis berhijab na...