Nomer 17 Tragedi Banci 1

15.4K 1.3K 31
                                    

😍😍😍😍😍😍😍😍😍😍😍😍😍😍😍😍😍😍😍😍😍😍😍😍😍😍😍😍😍😍😍😍😍😍😍😍😍😍😍😍😍😍😍😍😍😍
HAPPY READING
VOTE & COMMENT
DONT FORGET
.
.
.
Sabtu, 21 April 2018
Sulawesi Tenggara
Mbak Author

"Pras..."

"Hm"

Dewi melirik kearah Gerald yang tengah fokus mengemudi. Mungkin lebih baik melancarkan aksinya sekarang dari pada menunggu lama dan akhirnya terlambat.

"Mama aku ngajak kamu makan malam di rumah"

Dewi menggigit bibir bawahnya cemas menunggu jawaban dari pria disampingnya yang masih diam. Mungkin sedang berfikir.

"Boleh, sekitar jam tujuh mungkin aku sudah sampai"

Dewi menghembuskan nafas lega. Bibirnya tertarik keatas membentuk seulas senyum.

"Aku rasa kamu udah berhasil mengubah Ayu"

Gerald menoleh sebentar ke arah Dewi lalu menghentikan laju mobilnya menunggu lampu lalu lintas berubah warna. Jalanan sedikit padat hari ini.

"Belum. Dia masih kurang sopan"

"Tapi setidaknya dia gak membangkang lagi. Dulu dia itu nakalnya kebangetan apa lagi waktu jaman SMA"

"Oh ya? Nakal seperti apa?"

"Kamu tau gak? Dia dulu kan belum berhijab. Kalau kamu jalan kerumah Maminya Ayu lagi, coba deh minta sama bu'le album foto punya Ayu. Kamu gak bakalan nyangka"

"Um... Kamu cerita begitu buat aku mikirinnya diluar ekpektasi. Jadi penasaran"

"Nanti kalau kamu penasaran kita kesana lagi. Tapi ajak aku yah. Soalnya aku juga baru sekali lihat foto Ayu yang kek begitu"

'Karena aku gak bakalan biarin kamu terlalu dekat dengan keluarga Ayu, Pras. Hati aku gak tenang liatnya'

Dewi mulai menyesal meminta bantuan pada Pras untuk mengajar Ayu dengan lebih tegas. Awalnya ia rasa tidak akan terjadi apa-apa, secara dia tahu bahwa Pras sedari dulu telah menyimpan rasa untuknya.

Pikirnya biarlah waktu yang akan mendekatkan mereka kembali. Karena kerjaannya yang tidak bisa menetap disatu tempat membuat dia harus berfikir berulang kali untuk menerima perasaan Pras. Apalagi mereka berdua adalah sahabat, ia tidak bisa menjamin jika dulu ia menerima perasaan Pras bisakah mereka nyaman dengan status hubungan yang baru?

"Pras menurut kamu... Ayu gimana orangnya?"

"Ayunda... Dia bodoh, bawel... Terkadang menjengkelkan. Seperti yang dulu kamu bilang dia itu tidak sopan tapi terkadang... Dia lucu. Aku masih ingat waktu dia kumur pake air garam. Hahahha dia lucu waktu merengek seperti itu, bertingkah bukan pada umurnya. Walaupun keras kepala dan suka menantang jika dilarang. Tapi aku bisa liat dia anaknya baik"

Sudut hati Dewi kembali terasa sakit melihat Pras, Prasetyo Geraldo yang saat ini menceritakan sepupunya sendiri dengan semangat. Seharusnya dia tidak menitipkan Ayu pada Pras dari awal semester.

"Pras..."

"Hm..?" Gerald masih tersenyum sisa dari tawanya setelah menceritakan Ayu.

"Kamu beda ya..."

"Beda?"

"Kamu sekarang lebih banyak ekspresi. Kayaknya lebih banyak ngobrol ya sekarang dengan mahasiswa kamu"

"Masa sih?"

"Iya, buktinya sama Ayu kamu banyak ngobrol"

"Cuman sama sepupu kamu aja"

Lecturer vs Me |Campus #1| COMPLETEDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang