Gerald menatap wajahnya dicermin. Setelah sebulan yang lalu menyetujui pernikahan ini akhirnya hari ini telah tiba. Mamanya tidak mau bicara padanya tepat setelah mengetahui alasan mengapa ia tiba-tiba saja menyetujui pernikahan ini. Ia juga tidak tahu informasi tentang Ayu setelah memutuskan untuk menyerah terhadap gadis itu. Sebulan ini juga ia tidak pernah melihat Yuyun-nya mengikuti kelasnya sampai ia tahu dari salah satu mahasiswanya dikelas kalau gadis itu di DO. Terkejut? Tentu saja dia terkejut, apalagi setelah mendatangi rumah gadis itu ia ditolak mentah-mentah oleh kedua orang tuanya.
Salahnya memang telah menyakiti hati gadis itu. Tapi ini hidup, dia ingin yang terbaik untuk hidupnya. Karena dia tahu, Tuhan tidak akan memberikan apa yang kita inginkan tapi akan memberikan apa yang lebih kita butuhkan. Dan... semoga saja Dewi adalah keputusan yang tepat.
Tok-tok....
"Udah ganteng, kek perempuan aja ngaca mulu"
Joshua masuk dan duduk dengan santai di sofa kamar Gerald. Matanya mengamati temannya yang akan lebih dulu melepas status lajangnya ini dari atas hingga bawah.
"Kalau ragu masih ada kesempatan buat kabur man"
Gerald mendengus kemudian duduk di ranjangnya sambil melihat Joshua yang juga melihatnya
"Kabur bukan gaya gue"
"Nikahin Dewi padahal bukan lo yang hamilin dia juga bukan gaya lo Pras".Joshua menaikan alisnya dan tersenyum sinis pada Gerald.
"Hahhhh!!! Padahal nih ya, gue tau informasi tentang sesuatu yang lo tinggalin"
Gerlad menaikan alisnya "yang gue tinggalin?"
"Yeah. About your girlfriend, oh no! I mean your ex"
"Ayunda? Dia bukan siapa-siapa. Kita berdua gak pernah ada hubungan"
"Bukan siapa-siapa dan gak pernah ada hubungan yah?. Ok, mungkin calon istri gue salah ngasih info kali soalnya Mel bilang lo mau lamar mahasiswi lo itu, eum seharusnya sih kalau gak ada masalah ya sekarang yah. Dua puluh empat september kan sekarang? Udah pas dua satu umurnya"
Nafas Gerald mulai memberat. Marah kembali dirasanya dan sekuat mungkin ia tahan. Ia bahkan baru ingat kalau dia akan menikahi gadis lain tepat di tanggal ulang tahun gadis yang sayangi namun ia benci
"Tapi yang gue rasa lucu lo tahu apa? My brother Jonathan. Dia dari tadi malam gak ada henti-hentinya ngeluh tau gak? Dan karena siapa? Karena Ayunda itu"
Oh yah, jangan lupakan bahwa Gerald sendiri tahu kalau adik temannya ini punya rasa kepada gadisnya. Oh shit! Gadisnya? Mulutnya bahkan masih nyaman menyebut dia dengan sebutan Gadisnya.
"Dia bakalan racing malam ini. Dan lo tahu apa yang buat gue sedikit khawatir? Dia bakalan racing tepat di tempat yang ada di video itu"
Gerald mencoba ingat-ingat tempat yang dimaksud Joshua. "Racing? Siapa?"
"Your ex-"
Gerald terkejut. Yuyun? Ayunda akan ikut balapan. "Kapan?"
"Kenapa? Khawatir hm?"
"Kapan Jo?"
"Sejam lagi. Tepat saat lo ijab kabul, tapi gue sih gak yakin, kali aja lo gak jadi ijab kabul tapi malah ijab kabur kan?
Gue denger-denger dari hasil nguping gue waktu Mel telponan sama temannya katanya sih yang menang dari race itu lumayanlah hadiahnya. Bisa nyuruh orang buat hapus video Ayunda di sosmed. Tapi...."
Joshua menggantung ceritanya dan melihat ekspresi Gerald yang tampak menunggu kelanjutannya.
"Lo cinta sama dia Pras" ini bukan pertanyaan melainkan pernyataan. Joshua tau kalau temannya ini cinta sama Ayunda itu dilihat dia masih ingin mendengarkan cerita tentang mahasiswinya,Masih peduli.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lecturer vs Me |Campus #1| COMPLETED
ChickLit[COMPLETED]Berawal dari paksaan menjadi kebiasaan. Geraldo benar-benar memberi hukuman pada mahasiswi bandelnya yang lagi-lagi berbicara tidak sopan. Kumur air garam satu bungkus. Ayunda Yunica, mahasiswi korban garam satu bungkus. Gadis berhijab na...