"Tck! Gila. Gue ditinggalin sama cowok playboy cap kuda itu," gerutu perempuan yang sedang duduk di kursi halte.
Perempuan itu memainkan ponselnya sambil menunggu ojek online pesanannya. Dengan mulut yang tak pernah mengoceh akibat cowok yang mengajaknya pergi tadi malah meninggalkannya sendirian di kafetaria seberang sana.
Ia mengira bahwa tak lama cowok itu keluar, namun sepersekian jam kemudian makhluk itu tak kunjung datang.
"Mana sih abang ojolnya? Perasaan lama banget." Zahra melirik kanan dan kiri jalan, banyak kendaraan yang berlalu-lalang tetapi tak ada yang mencolok dimatanya.
Perasaannya bercampuk aduk, apalagi ini sudah lewat dari jam 9 malam pasti saat Zahra sudah sampai di rumah akan diomeli habis-habisan oleh Ayahnya.
Lagipula kondisi jalan gak macet juga. Kemana si abang ojol ini?
"Gue cancel aja, bodo amat udah gue tungguin dari tadi malah gak nongol-nongol," Zahra menekan tombol 'cancel' di bagian pojok kanan bawah dan order-an dibatalkan, "sekarang gue harus cari angkutan umum. Biarin aja sih ada penjahat, gue udah punya ilmu bela diri."
"Iya, membelah diri hehehe." Jadi, ngomong sendiri dia.
Tak lama angkutan umum itu datang dan Zahra langsung memberhentikannya, lalu masuk.
%♡%
Niat Sham sih mau kabur dari rumah, habisnya ia tak betah tinggal di rumah merasa seperti bukan bagian dari mereka.
Semenjak orang tuanya bercerai mereka seperti menjauh dan semakin pula tak peduli dengan Anak-Anaknya, always busy dengan pekerjaannya.
Dan untungnya keluarga Naya---Pamannya mau menampung Sham dengan kedua saudarinya. Kalau tidak, mau diurus sama siapa Sham?
Sekolah juga tidak usah pintar-pintar banget sekarang. Tak usah terlalu ketat dengan yang namanya buku. Karena yang namanya pintar itu bukan cuma tentang belajar saja, tapi banyak di luar sana yang mencakup pintar.
Jenuh.
Ya ampun, Sham lupa. Kenapa tidak minta tolong ke Arga saja ya? Ahh, sebentar. Kan Sham sedang marahan sama dia, kenapa jadinya ia yang ke sana. Pasti Arga bertanya tentang Naya mulu ke Sham. Itu memuakkan.
Tapi, tidak ada jalan lain.
Mau tak mau Sham harus ke sana.
Ck! Coba aja lah.
Saat di depan rumah Arga sepi, sunyi, dan senyap seperti tak ada penghuninya. Lalu Sham ketuk rumahnya---pintunya.
Tok.
Tok.
Tok.
Habis Sham ketuk tiga kali si pemilik rumah belum keluar, mungkin lagi pakai earphone jadinya tidak denger. Coba Sham bakar rumahnya pasti pada keluar,
Buat selamatkan diri.
Dengan berbaik hati Sham ketuk lagi, tapi lima ketuk kali ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pengagum Rahasia ✔
Teen FictionCerita ini akan mengantarkanmu mengapa seseorang bisa menjadi 'Pengagum Rahasia' dan kenapa rasa suka terhalangi oleh luka lama? Demi mengungkapkan kebenaran 'mantan sahabatnya' ia harus rela berdamai dengan masa lalunya. Masa lalu itu dulu menjadi...