30. Bahagia yang Sederhana

1.1K 54 1
                                    

Gadis itu sudah memakan delapan buah permen mint lalu mengambil buku cetak tebal yang berjudul 'Bahasa Inggris'. Ia duduk di lantai ruang tengah yang di depannya sudah ada meja kayu bulat untuk belajar.

Satu persatu ia membuka halamannya dan sampailah di halaman 192 mengenai 'Comparative Degree'. Tugasnya hanyalah men-translate kalimat di dalam buku itu karena semua berisi Bahasa Inggris, jadi agak sulit untuk belajar.

Dan Kamus Bahasa Inggris di rumah pada hilang maka Zahra menggunakan Google Translate, tapi agak susah, sih, karena terlalu lama.

Saat men-translate kalimat, tiba-tiba pada layar atas tertera Caller ID seseorang.

"Aihhh, pengganggu," gerutunya.

Zahra menggeser tombol merah lalu melanjutkan kegiatannya. Namun, Caller ID itu muncul lagi dan untuk kedua kalinya Zahra mengacuhkannya.

Untuk ketiga kalinya Caller ID itu menelepon---lagi. Dengan perasaan muak akhirnya Zahra mengangkat telepon itu.



"Kenapa, sih, lo telepon gue terus?"

"Gue minta maaf, Zah, buat yang kemarin itu."

"Udah basi kali masalah itu, lagian juga udah empat hari yang lalu."

"Makanya gue minta maaf."

"Iya gue maafin, tapi gak semudah itu, Ka."

"Maaf."

"Iya."

"Maaf, kalau gue PHP."

"Gue ikhlas, Ka. Semoga langgeng sama pacar lo, ya. Selamat berbalikan😂."

"Lo gak apa-apa, Zah? Kalau lo gak suka gue bisa putus."

"Jangan. Lo gak bisa semudah itu putusin perasaan orang lain, Ka."

"Dan sekarang lo mau apa?"

"Menunggu seseorang peka."

"Lo benaran suka sama gue?"

"Iya, tapi itu dulu."

"Sekarang?"

"Sekarang ... udah tidak."

"Oke."



Dan sambungan pun terputus oleh Zahra.

"Akhirnya si playboy itu tahu tempatnya di mana." Zahra kembali melanjutkan kegiatannya yang tertunda.

Baru saja Zahra mengetik tiga kata Bahasa Inggris, tiba-tiba seseorang meneleponnya lagi. Bisa habis pulsa gue ini, mah. Saat melihat Caller ID ternyata itu Raina.

"Ohhh Raina yang telepon."

Pengangkatan via telepon pun tersambung yang mengakibatkan pulsa Anda berkurang.



"Halo?"

"Iya, ada apa?"

"Zahra, lo kemarin gak masuk kenapa? Kok bisa barengan sama Sham? Masa katanya lo dikira bolos bareng, bukan gitu kan?"

"Ihhh ... tanyanya satu-satu aja, dong. Ini kan telepon bukannya chat."

"Hehehe ... maaf. Habisnya gue kepo setengah mati dengar kabar burung yang tak mengenakkan dikala sedang ujian."

"Jangan su'udzon dulu, gue gak masuk karena sakit. Emangnya Sham gak masuk juga?"

"Cie elah mulai kepo."

Pengagum Rahasia ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang