10. About You and Me

1.8K 76 4
                                    

Salah. Memang gue salah, gue gak tahu perasaan ini tumbuh sejak kapan. Yang gue tahu, gue merasa nyaman saat di dekatnya. Gue bisa tertawa dan mendengar ceritanya sampai dia adalah perempuan yang pertama kali mendengar cerita gue.

Tapi, disisi lain gue masih sayang dengan dia.

Kapan lo balik? Kapan? Apa gue harus tunggu lo balik dari sana atau gue harus terima dia yang udah buat gue nyaman?

Kasih gue penjelasan tentang ini. Ini hati, mau sekeras apapun gue menjauh, hati ini akan kembali ke tempat semula.



_____





Arga terbangun dari tidurnya dan melihat ke sebelah kiri---jam weker berbentuk kodok yang berdiri rapi di atas meja lampu. Jam weker itu pemberian dari seseorang sebelum seseorang itu pergi jauh. "Ah, masih jam setengah satu pagi." Lalu Arga mencoba memejamkan matanya untuk tertidur lagi.




Satu detik.





Lima detik.





Sepuluh menit.





Tetap saja yang namanya sudah bangun dari tidur dan mencoba memejamkan mata hasilnya sama saja tidak bisa tidur juga.

Arga beranjak dari tempat tidur untuk mengambil beberapa camilan di atas meja belajarnya sambil menyalakan TV---tentu dengan volume yang kecil supaya penghuni rumah tidak terbangun.

Ganti saluran TV sampai sepuluh kali. "Gak ada yang seru, apa-apaan ini," omelnya sambil memakani setoples camilan yang ia peluk.

Arga mencoba mengambil ponselnya yang tergeletak di meja belajar dan mengusap layarnya. Setelah dilihat notifikasi dari aplikasi Line terdapat chat dari seseorang.





Naya : Nay kangen Ar.





Mata Arga terbelalak saat membaca pesan dari Naya. Setelah sekian lamanya baru hari ini perempuan itu mengabarkan tentangnya.

"Gak usah dibales." Arga langsung mematikan ponselnya.





%♡%





Pagi buta Arga datang ke sekolah, entah setan apa yang merasuki tubuhnya hingga ia rajin sekali datang awal. Biasanya detik-detik bel masuk berbunyi baru ia datang.

Dengan sangat santai Arga menjajah seluruh koridor sekolah dari lantai bawah sampai lantai atas.

Dan ...




Bruk!




Arga menabrak seseorang sampai mereka berdua jatuh di lantai, untung koridor sedang sepi dan belum terlalu banyak orang. "Woi, anjrit. Lihat, tuh, pake mata," ucap orang itu dengan kasar dan segera berdiri tanpa membantu Arga juga.

"Lah, lo yang jalannya gak santai. Malah salahin orang, mirror lo, shit," balas Arga tambah kasar lagi dan berdiri dari jatuhnya.

Setelah mereka berdua saling menatap yang terjadi adalah ...

"Eh, lo Sutanto," ucap Arga dengan memukul bahu Sham.

"Apaan, sih, lo. Sutanto-Sutanto aja. Bangke lo, Riyanto," balas Sham tak mau kalah.

Yang terjadi kepada mereka adalah saling mengatai nama Bapak saat bertemu.

"Lo ngapain sekolah disini? Bukannya sekolah lo yang itu bagus, ya," ucap Arga membuka obrolan.

Pengagum Rahasia ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang