Pukul 10 pagi datang ke taman.
-Arga-
Secarik kertas itu ia rampas dari pagar rumahnya yang entah ditempel sejak kapan disana. Lagi pula ia juga muak dengan semua kertas post it yang selalu ditempel di tempat ia berada.
Gadis berjaket denim itu melangkahkan kakinya keluar rumah untuk pukul 10 pagi yang dijanjikan orang payah tersebut. Padahal itu waktunya untuk streaming Youtube, melihat imajinasi-imajinasinya terkumpul.
Pukul 10 terbilang waktu sepi bagi pengunjung taman, mereka bisa leluasa menggunakan tempat ini. Berteriak pun diperbolehkan, asal bukan kata-kata kasar yang terlontar.
Manik mata gadis itu menemukan punggung tegap lelaki berkemeja putih dengan topi hitamnya, tak salah lagi dia orangnya.
Ia berjalan menyusuri rerumputan dan menggapai pundaknya lalu disusul kepalanya menoleh ke samping---tangannya.
Lelaki tersebut tersenyum dan mengisyaratkan gadis itu duduk di sampingnya.
Setelah duduk ia angkat bicara. "Ada apa lagi? Sepertinya Anda suka sekali dengan suasana taman, ya." Raina menatap lurus.
"Marah?"
"Tidak."
"Kesal?"
"Tidak."
"Sebal?"
"Tidak."
"Cemburu?"
"Memangnya saya siapanya Anda?"
"Oh iya bukan siapa-siapa ya."
Lah bocah ngapa ya :v
Flashback On
Pukul 8 pagi gadis itu baru terbangun dari mimpi bersambungnya. Ia memutuskan ke lantai satu untuk sarapan tanpa cuci muka dulu. Jorok memang.
Gadis itu sudah terduduk manis sambil berusaha membuka matanya yang berat.
Kakaknya yang pertama kali melihat hal itu langsung turun tangan. "Rai, udah cuci muka belum? Cuci muka sana biar gak ngantuk. Kasian amat tuh mata gak bisa kebuka."
Raina mengangguk. "Iya, Kak." Lalu berjalan ke toilet.
Setelah dari toilet mukanya langsung segar, lalu ia kembali ke tempat duduknya.
Menyadari hal yang janggal Raina berceloteh, "Ma, Kak. Papa kemana? Kok gak ada."
Adinda yang sedang sarapan di samping Raina menjawab, "Papa udah dari tadi keleus berangkatnya. Kamunya aja yang ngebo jam segini baru bangun," jawabnya sambil menyantap sarapannya.
"Oalah."
Kruuukk~
KAMU SEDANG MEMBACA
Pengagum Rahasia ✔
Teen FictionCerita ini akan mengantarkanmu mengapa seseorang bisa menjadi 'Pengagum Rahasia' dan kenapa rasa suka terhalangi oleh luka lama? Demi mengungkapkan kebenaran 'mantan sahabatnya' ia harus rela berdamai dengan masa lalunya. Masa lalu itu dulu menjadi...