Fyi, Phoniex inti itu terdiri dari:
-Baekhyun (intel)
-Sehun(Snipper and hacker 1)
-Kai(executioner)
-Kyungsoo(main intel)
-suho(leader)
-Xiumin(mind control)
-Chen(detective)
-Lucas(hacker 2)
-RM(spieler)
-Kim Kayona(attacker)
-Lay(snipper and the doctor of death)*
Ini sudah senja, tapi boneka porselen itu masih betah menatap jendela besar di
kamarnya. Matanya tak sedetikpun beralih darinya, menatap hamparan rumput kosong dari ketinggian jendela. Ia hanya mematung tanpa melakukan hal-hal yang lebih selain diam dan bernapas.Apa bokongnya tak kram duduk seharian disana? Duduk satu jam saja aku tak mampu berjalan dengan benar. Batin Baekhyun dalam hatinya.
"Soo? Tidak bosan?" Tanya lelaki bermarga Byun itu sembari mendekati gadis cantik di hadapannya.
"Tidak," Sahutnya lirih.
Baekhyun menarik napasnya panjang, "Aish! Kau duduk seharian disana tanpa bergerak apapun kecuali bernapas. Aku saja yang melihatmu saja bosan. Lagipula, memangnya kau tak takut kerasukan karena kebanyakan melamun?" Keluhnya.
Haesoo tersenyum tipis, "Aku... suja begini, Baek."
"Hm?" Lelaki manis itu menaikkan salah satu alisnya bingung.
"Aku suka seperti ini. Duduk seharian tanpa melakukan apapun sambil menatap jalan atau taman. Itu membuatku... lebih tenang?" Ucapnya yang seakan bertanya pada dirinya sendiri.
Baekhyun mengangkat bahunya, "Ya, terserah kau." Acuh lelaki pendek itu. "Aku kemari karena Chanyeol memanggilmu, dia ingin melihat keadaanmu katanya." Baekhyun menyentuh bahu sempit nan halusnya sembari turut menikmati senja.
Tanpa lelaki itu sadari, gadis cantik dibawahnya tersebut meremat rok biru yang dikenakannya dengan bibir yang terkantup kuat. Mimpi buruknya seakan menjadi nyata walaupun ia tau itu hanya mimpi. "I—iya, a—aku akan turun." Tuturnya dengan memetar.
Baekhyun yang mendengar keanehan nada bicara gadis itu pun bertanya, "Soo? Ada apa?"
Tapi gadis itu mengelak, "Tidak."
Baekhyun terdiam sambil mengamati kepalan erat pada kedua tangan halusnya. "Apa...mimpimu itu benar?" Tanyanya ragu.
Haesoo mendongakkan kepalanya menatap manik yang hampir sama dengannya itu heran, "Maksudmu?"
Baekhyun pun gugup. "Ma—maksudku... dia... pernah membunuh seseorang di masa lalu."
Haesoo terdiam. Bahkan ia tak tau jawabannya. "Entah. Aku tak tau." Haesoo kembali menatap hamparan rerumputan dengan pikiran yang berkecamuk dan tatapan kosong.
Sementara Baekhyun memandanginya dengan perasaan iba. Chanyeol memang begitu, dia tak punya perasaan. Hatinya telah mati semenjak mendiang ibunya meninggalkannya ia masih berumur 13 tahun. Itulah kenapa ia tumbuh menjadi iblis keji berparas malaikat, Baekhyun pun heran. Bagimana bisa manusia sekejam itu hidup di dunia ini? Jika ia bisa, ingin ia membunuh iblis dalam diri tuan besarnya dan membiarkan malaikatnya tidak hanya ada di fisiknya, namun juga hatinya.

KAMU SEDANG MEMBACA
POSSESSIVE I : Mine [COMPLETED]
Fanfiction[Series Phix-Lõv : I] ___________________ "Karena keposesifanmu itu membunuhku" Cast: -Park Chanyeol -Haesoo Kim (OC) -Byun Baekhyun -Oh Sehun -Kris Wu -Kim Jong In -others cast . . . Di cerita yang satu ini kalian akan merasakan perjuangan Chanyeo...