PART 31

728 69 4
                                    

Chanyeol keluar dari kamar dengan wajah dingin yang membuat semua penasaran dengan percakapan diantara keduanya. Beberapa diantaranya adalah Sehun dan Kayona yang setia berdiri di tembok kamar Haesoo.

"P-Phoenix," Kayona dan Sehun membungkuk pada Chanyeol.

Chanyeol berhenti tepat di depan Kayona, matanya menelisik tiap inci tubuh wanita itu. Namun ia tak mengatakan apapun, hanya diam lalu menggeleng dan pergi.

Sehun dan gadis itu mengernyit tak paham, "Ada apa denganmu? Apa sesuatu terjadi saat kau merawatnya?"

Kayona membelak dan menggeleng kuat, "Apa? Tidak kok! Aku menjaganya dengan benar seperti yang Phoenix perintahkan. Aku tak pernah membentaknya, sekali sih. Tapi tidak lagi kok!" Bantahnya.

Sehun dan Kayona memutuskan untuk mengecek Haesoo di kamarnya. Ia malah tertidur dengan damainya. Meringkuk seperti bayi dengan selimut yang menutupi tubuhnya hingga bagian leher.

Kayona duduk di atas ranjangnya, mengecek keadaannya. Tak ada yang salah, dia baik-baik saja.

Kemudian wanita itu membuang napas dari mulutnya, "Tak ada masalah dengannya. Dia bahkan tertidur tanpa ada kerutan di dahinya." Gumamnya sambil mengikuti Sehun yang berdiri.

"Iya, dia bisa tidur senyenyak ini." Ya, ini bisa dikategorikan nyenyak. Biasanya baru beberapa saat ia tertidur pasti ia akan berteriak histeris.

Sehun menelusuri lekuk wajah mungil itu dengan senyuman. "Dia cantik kalau tidur begini." Kekehnya.

Kayona ikut tertawa, "Iya, dia seperti bayi yang masih suci. Tidak seperti kau," Ledeknya, "busuk."

Sehun mendelik kesal, "Terserah kau." Ia mengambil duduk di kursi kayu samping kasur. "Oh iya, bagaimana acara tunanganmu dengan Kuanlin kemarin? Lancar?" Tanyanya random.

Kayona malah mengidikkan bahunya, "Ya, biasa saja. Tidak ada kau dan platypus sialan itu, jadi tentu saja lancar." Sehun kembali mendelik.

"Sialan kau!" Ia melempar sebuah anggur ke arahnya.

Wanita itu malah terkekeh. Sehun kembali bertanya. "Lalu, kau dan Kai? Aku pikir kalian pasangan dulu. Kalian terlihat sangat dekat."

Kayona terpaku sejenak, "Tak ada yang istimewa kok, kami hanya teman. Dan ya, kami memang dekat, tapi kami tak pernah memiliki hubungan selain teman," Ungkapnya. "Lagi pula, aku tidak memiliki rasa padanya. Biasa saja." Elaknya lagi.

Sehun menyeringai, "Yakin?"

Kayona mendelik, "Tentu!" Namun jawaban itu membuat seringai Sehun semakin lebar. "Apa-apaan senyum itu! Ish, menyebalkan." Kayona melempar biji anggur yang telah ia makan.

Sehun tertawa, sejenak ia melupakan masalah Haesoo dan Chanyeol sebelumnya. "Oh iya, aku penasaran, apa yang mereka lakukan ya? Apa kenapa Haesoo bisa setenang itu?"

Kayona pun tak tahu jawabannya, yang tahu hanya mereka berdua. "Entahlah, aku bukan peramal yang tahu segalanya. Biarkan itu jadi rahasia mereka." Acuhnya.

Mereka pun keluar dari kamar itu, tak lama setelahnya Haesoo membuka matanya dan menatap kosong ke depan. Perbincangan terakhirnya dengan Chanyeol membuatnya tidak bisa tidur tenang.

"Jangan pernah temui aku. Kapanpun."

Chanyeol tak berekspresi lebih selain diam dan menatapnya tajam. Bibirnya pun terkantup rapat, seakan ia tak ingin menjawab pertanyaan itu. Sementara Haesoo menunggu jawabannya dengan wajah yang berharap. Ia takut Chanyeol menolak dan membuatnya semakin menderita.

Lama terdiam dalam keheningan, iapun mulai bersuara."Okay, aku tak akan menemuimu. Kapan pun. Seperti maumu. Asal," Chanyeol memajukan sedikit wajahnya hingga hanya berjarak 2 cm. "jangan sampai kau melukai dirimu lagi. Jaga kesehatanmu dan makan dengan benar. Dan kumohon jangan coba untuk lari kemana pun. Aku terlalu mengkhawatirkanmu."

POSSESSIVE I : Mine [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang